ZONA PRIANGAN - Sebuah perayaan pernikahan berubah menjadi tragedi ketika setidaknya 13 wanita dan anak-anak, termasuk bayi berusia satu tahun, meninggal setelah tutup sumur ambrol saat mereka berpesta.
Sebuah lempengan logam yang menutupi sumur desa yang ditinggalkan, runtuh saking beratnya, kata pihak berwenang dari negara bagian Uttar Pradesh di India utara, Rabu.
Kelompok itu sebelumnya bernyanyi dan menari untuk merayakan pernikahan di distrik Kushinagar ketika penutup logam itu terlepas.
Sepuluh penduduk desa lainnya juga terluka ketika mereka jatuh ke dalam sumur dan dilarikan ke rumah sakit, lapor Express.
Polisi setempat mengatakan kepada NBC News salah satu korban adalah seorang anak berusia satu tahun, seperti dikutip ZonaPriangan dari Mirror, 18 Februari 2022.
Muralidhar Singh, salah satu penyelamat, mengatakan bahwa sumur itu memiliki kedalaman lebih dari 50 kaki.
Baca Juga: Penampilannya bak Pengangguran Tanpa Duit tapi Sesuatu yang Dibawanya Bikin Netizen Terkejut
Para tamu mati-matian berusaha membantu mengambil orang-orang yang jatuh ke dalam sumur dan membawa yang terluka ke rumah sakit.
Kecelakaan itu terjadi selama bagian tradisional "Haldi" dari upacara pernikahan ketika kerabat mengoleskan kunyit di wajah pengantin untuk mendoakan mereka kemakmuran.
Sebelas orang dinyatakan tewas di tempat kejadian, dengan dua korban lagi meninggal setelah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan kecelakaan itu "menyayat hati."
Mr Modi berkata: "Saya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga mereka yang telah kehilangan nyawa mereka.
"Saya berharap yang terluka cepat sembuh. Pemerintah setempat akan membantu dengan segala cara yang memungkinkan."
News-18 melaporkan pemimpin India mengumumkan £1.957 akan dibayarkan sebagai kompensasi kepada keluarga para korban dan £489 kepada yang terluka.
Kepala polisi Kushinagar Sachindra Patel dilaporkan mengatakan penyelidikan sedang dilakukan tentang bagaimana tutup sumur itu bisa runtuh.
Operasi penyelamatan berlanjut hingga lewat tengah malam pada hari Kamis, dengan petugas senior terus memantau situasi.***