2 Tentara Rusia Tewas dan 500 Lainnya Dirawat di Rumah Sakit Akibat Suguhan Pai dan Alkohol Beracun di Izyum

4 April 2022, 03:47 WIB
Sejumlah tentara Rusia yang tertangkap akhirnya menyerah kepada pasukan Ukraina yang membebaskan Kota Trostianets.* /Tangkap layar Twitter /@Shadi_Alkasim

ZONA PRIANGAN - Ukraina melakukan berbagai cara untuk membunuh pasukan Vladimir Putin. Hasilnya, 2 tentara Rusia tewas dan 28 lainnya dirawat di rumah sakit setelah memakan kue pai beracun.

Direktorat Utama Intelijen Ukraina pada Sabtu 2 April 2022 memposting di Facebook, tentara yang tewas dan dirawat akibat suguhan pai beracun dari warga sipil.

Insiden tentara Kremlin yang keracunan itu terjadi di Kota Izyum. Mereka berasal dari Divisi Senapan Motor ke-3 Rusia.

Baca Juga: Akibat Penghuninya Banyak yang Tewas di Perang Ukraina, Rumah-rumah di Kostroma Rusia Rusak Tak Terurus

Kondisi terakhir dari 28 tentara Rusia yang keracunan belum dikonfirmasi lebih lanjut, lapor Daily Star.

Namun berita mengejutkan lainnya, ada 500 tentara Rusia dirawat di rumah sakit akibat keracunan alkohol.

Belum bisa dipastikan, apakah alkohol yang beracun itu juga disediakan oleh warga sipil Ukraina.

Baca Juga: Kebrutalan Pasukan Rusia di Bucha dan Stekolka, Mengumpulkan Warga Sipil Kemudian Menembakinya

“Menurut informasi yang tersedia, penduduk lokal distrik Izyum (wilayah Kharkiv) 'memperlakukan' orang Rusia dari Divisi Senapan Motor ke-3 Federasi Rusia dengan pai beracun," tulis intelijen Ukraina.

"Sekitar 500 prajurit lagi dari Divisi Senapan Motor ke-3 Federasi Rusia berada di rumah sakit karena keracunan alkohol parah yang tidak diketahui asalnya."

Pejabat Ukraina mengklaim Rusia menulis pasukan yang dirawat itu sebagai "kerugian non-tempur".

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Masih Galak, Periksa Para Pengungsi dari Mariupol dengan Cara Menelanjangi

Sebelumnya, keracunan juga melanda pasukan Rusia yang menguasasi pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.

Mereka akhirnya dilarikan ke rumah sakit Belarus setelah dipastikan menderita keracunan radiasi nuklir.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler