Walikota Melitopol Ivan Fedorov Mengaku Disiksa secara Psikologis Tentara Rusia sebelum Pertukaran Tahanan

22 April 2022, 04:14 WIB
Ivan Fedorov, walikota Melitopol, yang sekarang berada di bawah kendali Rusia, mengatakan bahwa tentara Rusia sangat marah ketika warga melakukan perlawanan keras padahal sebelumnya 'menganggap mereka akan disambut di Ukraina. /Mirror

ZONA PRIANGAN - Seorang walikota di Ukraina yang 'disiksa secara psikologis' oleh pasukan Rusia selama enam hari setelah dia diculik mengatakan bahwa nyawanya dan nyawa warga sipil Ukraina 'bernilai nol' bagi anak buah Vladimir Putin.

Ivan Fedorov, walikota Melitopol yang sekarang berada di bawah kendali Rusia, mengatakan bahwa tentara Rusia telah 'menganggap mereka akan disambut di Ukraina' ketika mereka menyerang, tetapi mereka justru mendapat perlawanan keras, yang membuat mereka 'sangat marah'.

Fedorov diculik pada 11 Maret setelah pasukan Rusia merebut Melitopol di tenggara Ukraina dan ditahan selama enam hari sebelum dia dibebaskan dalam pertukaran tahanan pada 16 Maret, pernyataan Kyiv, lapor Dailymail, 21 April 2022.

Baca Juga: Mengenal Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Puasa Ramadhan

"Itu adalah enam hari yang berbahaya karena saya mengerti bahwa bagi orang Rusia, hidup saya dan nyawa warga sipil tidak ada artinya," kata Fedorov di Roma di mana dia mengunjungi Paus Fransiskus.

Menggambarkan penahanannya oleh pasukan Rusia di departemen kepolisian Melitopol, Fedorov mengatakan: "Mereka datang kepada saya di malam hari dengan lima atau tujuh tentara dan berbicara selama sekitar empat atau lima jam, ber dialog keras."

"Mereka ingin memberi contoh kepada saya tentang apa yang akan terjadi jika kami tidak setuju dengan apa yang diinginkan Rusia," kata walikota itu kepada Reuters dan surat kabar Italia Il Messaggero, dengan mengatakan bahwa dia telah menghadapi siksaan 'psikologis' tetapi bukan fisik.

Baca Juga: Detik-detik Walikota Melitopol Ukraina Ivan Fedorov Diculik oleh Pasukan Rusia dengan Kepala Dibungkus Kantong

'Tentara Rusia berasumsi bahwa mereka akan disambut tetapi mereka tidak dan itulah mengapa Rusia sangat, sangat marah,' katanya.

'Tidak ada makanan di kota saya. Tidak ada apotik. Setengah dari kota saya hancur. Lebih dari 200 orang telah diculik. Tidak aman untuk berjalan di jalanan," katanya.

Sebelumnya, rekaman CCTV yang mengerikan menunjukkan saat kepala Fedorov dibungkus kantong plastik saat dia dikawal keluar dari sebuah gedung dan melintasi Lapangan Kemenangan Melitopol oleh 10 pria bersenjata.

Baca Juga: Hadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri, Ini Cara Mengamalkannya dan Rasakan Manfaat serta Keutamaannya

Puluhan warga Ukraina yang heroik keluar untuk memprotes penculikan walikota di Melitopol bulan lalu, dengan video yang menunjukkan warga sipil berkelahi dengan pasukan Rusia.

Video yang diposting online menunjukkan seorang tentara Rusia dengan paksa mendorong seorang pengunjuk rasa kembali ke kerumunan demonstran yang meneriakkan slogan-slogan anti-Moskow.

Prajurit itu terlebih dahulu mendorong pengunjuk rasa kembali dengan tangannya sebelum menggunakan senjatanya untuk menakut-nakuti demonstran lain yang melangkah maju untuk menyerang Rusia.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailymail.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler