Inggris dan Jepang Menyetujui Kesepakatan Militer, Sekutu di Eropa dan Asia Timur Harus Bersatu

6 Mei 2022, 12:02 WIB
Sebuah jet Typhoon RAF. Kedua pemimpin menyaksikan Voyager dan dua jet tempur Typhoon terbang di atas St James' Park. /The SUN/PA

ZONA PRIANGAN - Inggris dan Jepang telah menyetujui kesepakatan pertahanan yang akan memungkinkan pasukan nasional mereka untuk "bekerja lebih erat bersama", menurut Boris Johnson.

Perdana Menteri, berbicara di Downing Street bersama rekannya dari Jepang, Fumio Kishida, mengatakan dia "sangat senang" kedua negara telah menyetujui perjanjian akses timbal balik (RAA) untuk angkatan bersenjata.

Dia mengatakan sekutu di Eropa dan Asia Timur harus bersatu dalam menghadapi "kekuatan otokratis dan koersif".

Baca Juga: Putin Melanggar Gencatan Senjata, Membuat Tentara Ukraina Meregang Nyawa Terluka dan Mati dalam Penderitaan

Kunjungan resmi pertama Kishida atas undangan Pemerintah ditandai dengan guard of honour dan flypast RAF di atas Horse Guards Parade di pusat kota London.

Sebelum mengadakan pembicaraan di No 10 pada hari Kamis, kedua pemimpin berdiri di atas mimbar saat mereka menyaksikan Voyager dan dua jet tempur Typhoon terbang di atas St James' Park dan lapangan parade, lapor The Sun, 6 Mei 2022.

Mr Kishida kemudian diundang dalam bahasa Jepang oleh kapten Perusahaan Nijmegen, Pengawal Grenadier, untuk memeriksa pasukan.

Baca Juga: Blogger Ukraina Pro-Putin Dituduh Propagandis Dianggap Pengkhianat Tingkat Tinggi

Setelah tontonan, Johnson dan Kishida menuju ke Downing Street di mana pemimpin Inggris mengumumkan bahwa kesepakatan militer telah dicapai.

Perdana Menteri mengatakan dunia telah mengamati "sikap kuat" yang diambil pemerintah Jepang "terhadap agresi Rusia di Ukraina".

Baca Juga: Valentina Galatova (27) Tentara Wanita Rusia Pertama yang Tewas di Ukraina oleh Serangan Mortir di Mariupol

Dia menambahkan: "Kami di Inggris mengakui bahwa keamanan kami di Eropa tidak dapat dipisahkan dari keamanan, keamanan kolektif kami, di Asia-Pasifik, di kawasan Indo-Pasifik.

“Dan ada pembacaan langsung dari tindakan otokratis, kekuatan koersif di Eropa, hingga apa yang mungkin terjadi di Asia Timur. Dan itulah mengapa kami ingin bekerja lebih erat bersama. Dan hari ini saya sangat senang bahwa kami telah menyetujui perjanjian akses timbal balik antara angkatan bersenjata kami," jelasnya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler