ZONA PRIANGAN - Selama dua tahun Perang Dunia Kedua, pasukan Nazi menewaskan 10.000 orang di Mariupol, Ukraina.
Sementara, saat pasukan Vladimir Putin melakukan invasi kurang dari tiga bulan, sudah 20.000 warga Mariupol meninggal.
Dengan mengungkapkan data itu, Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko menyebut pasukan Kremlin lebih kejam dari Nazi.
Baca Juga: Tentara Batalyon Azov Akhirnya ke Luar dari Bunker, 53 Pejuang Terluka Saat Menahan Serangan Rusia
"Apa yang dilakukan prajurit Moskow di Mariupol lebih buruk dari Nazi Jerman," ucap Vadym Boychenko.
Dia menambahkan: “Vladimir Putin adalah kejahatan yang lebih besar dari Hitler dan kita harus menghentikannya.”
Sementara upaya untuk mengeluarkan tentara Batalyon Azov dari pabrik baja Azovstal, terus berlanjut tadi malam, ditengahi oleh pejabat PBB dan Palang Merah.
Sumber-sumber mengatakan kelompok bawah tanah termasuk wakil komandan Kapten Svyatoslav Palamar - tanda panggilan "Kalina" - yang memberi tahu The Sun sebelum evakuasi: "Kami lelah, tetapi kami tidak hancur."
Kapten Palamar berbicara beberapa jam sebelum pasukan Rusia meluncurkan badai salju berisi bom fosfor untuk membakar sisa-sisa pabrik.
Dia berkata: “Kami mendapat perintah untuk menahan antrean. Tidak ada yang memberi kami perintah lain. Jumlah pembunuhan kami di sini di Azovstal adalah sekitar 2.500 orang Rusia yang tewas, sekitar 5.000 orang terluka.”
Baca Juga: Dalam Keadaan Mabuk, Tentara Rusia Memilih Gadis Berambut Panjang untuk Diperkosa di Depan Umum
Pertahanan Azov akan dicatat dalam sejarah militer setelah rencana pertempuran buku teksnya dieksekusi dengan hampir sempurna.
Para pembela menahan hingga 17 kelompok taktis batalyon Rusia, dengan total sekitar 20.000 tentara, dan menghentikan mereka bergerak untuk mengambil lebih banyak wilayah.***