Presiden Vladimir Putin Merasa Senang Melihat Beberapa Perusahaan Asing Hengkang dari Negaranya

27 Mei 2022, 12:01 WIB
Pemandangan umum di stasiun kereta api Kievsky dan gedung pencakar langit di pusat bisnis Kota Moskow di Moskow, Rusia 29 April 2022. /REUTERS/Maxim Shemetov

ZONA PRIANGAN - Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Kamis bahwa dirinya merasa senang setelah menyaksikan beberapa perusahaan asing telah hengkang dari negaranya, memungkinkan bisnis di dalam negeri dapat menggantikan kehadiran mereka.

Dia juga memperingatkan pihak Barat bahwa Moskow masih dapat menemukan cara untuk memperoleh teknologi canggih dan barang-barang mewah.

Selain itu, Putin menyebut invasinya ke Ukraina sebagai titik balik dalam sejarah Rusia, pemberontakan Moskow melawan Amerika Serikat, yang menurutnya telah mempermalukan Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991.

Baca Juga: Rusia Serbu Ukraina dengan Hulu Ledak Termobarik yang Mematikan dalam Perang Paling Mengerikan Abad ke-21

Sementara Ukraina mengatakan sedang berjuang untuk kelangsungan hidupnya.

Selain kehancuran dan kengerian yang diakibatkan oleh perang, konflik dan upaya pihak Barat untuk mengisolasi Rusia lewat dijatuhkannya sejumlah sanksi malah menghambat pertumbuhan ekonomi global dan memicu gelombang inflasi ketika harga gandum, minyak goreng, pupuk dan energi melambung tinggi.

Sejak invasi Rusia terhadap Ukraina, sejumlah perusahaan asing, mulai dari BP hingga McDonald's telah hengkang dari Rusia, bertepatan ketika ekonomi Rusia menghadapai kontraksi terburuk sejak tahun-tahun setelah gejolak keruntuhan Soviet.

Baca Juga: Propaganda Rusia: Inggris di Ambang Kanibalisme, Sanksi bagi Moskow untuk Bela Ukraina Menjadi Bumerang

"Terkadang ketika Anda melihat mereka yang pergi - terima kasih Tuhan, mungkin kami akan mengisi ceruk mereka: bisnis kami, produksi kami - itu telah berkembang, dan itu akan dengan aman duduk di tanah yang disiapkan oleh mitra kami," kata Putin, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Saat berbicara melalui tautan video kepada para pemimpin negara-negara bekas Soviet, Putin menyindir bahwa kemewahan seperti Mercedes yang disukai oleh para bandit dalam kekacauan pasca-Soviet Rusia masih akan tersedia, meskipun ia mengakui bahwa barang-barang itu mungkin akan dibanderol sedikit lebih mahal.

"Ini akan sedikit lebih mahal bagi mereka, tetapi ini adalah orang-orang yang sudah mengendarai Mercedes 600 dan mereka masih akan melakukannya. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa mereka akan membawanya dari mana saja, dari negara mana pun," tambahnya.

Baca Juga: Tentara Muda Rusia Juara Dunia Kompetisi Biathlon Tank Internasional Terbunuh dalam Perang Nyata di Ukraina

Putin mengatakan bahwa negaranya masih membutuhkan akses ke teknologi canggih dari ekonomi maju.

"Kami tidak akan memisahkan diri dari ini - mereka ingin memeras kami sedikit, tetapi di dunia modern ini sama sekali tidak realistis, tidak mungkin," jelasnya.

Putin sendiri masih merahasikan bagaimana Rusia akan menemukan cara untuk mendapatkan akses ke komponen dan perangkat lunak dari pihak Barat.

Baca Juga: Vladimir Putin Pamer Rudal Nuklir dan Melatih Pasukannya untuk Dapat Menghancurkan Barat dalam Hitungan Menit

Putin yakin bahwa upaya Barat untuk mengisolasi Rusia akan mengalami kegagalan, yang ada malah pihak Barat bergulat dengan spiral inflasi, rantai pasokan mereka terganggu dan krisis pangan di depan mata, ketika pusat kekuatan ekonomi global telah pindah ke kawasan Asia.

Sanksi Barat telah memicu inflasi di Rusia, begitu juga dengan rantai pasokan dan transportasi, tetapi Putin mengatakan negaranya dapat mengatasinya dengan baik dan Rusia berpaling dari Barat demi China, India dan kekuatan lainnya.

"Perwakilan bisnis kita tentu menghadapi masalah, terutama di bidang rantai pasokan dan transportasi. Tapi bagaimanapun, semuanya bisa disesuaikan, semuanya bisa dibangun dengan cara baru," kata Putin.

Baca Juga: Dapatkah Anda Melihat Ular Copperhead Mematikan yang dengan Ahli Berkamuflase di antara Bebatuan Ini?

“Bukan tanpa kerugian pada tahap tertentu, tetapi itu membantu kami menjadi lebih kuat. Bagaimanapun, kami pasti memperoleh kompetensi baru, kami mulai memusatkan sumber daya ekonomi, keuangan, dan administrasi kami pada bidang terobosan," tambahnya.

Bank sentral Rusia telah memangkas suku bunga utamanya menjadi 11% pada hari Kamis dan mengatakan tentang kemungkinan pemotongan lebih banyak pada tahun ini, karena inflasi melambat dari tertinggi lebih dari 20 tahun dan ekonomi menuju kontraksi.

Baca Juga: Rusia Menggelar Latihan Rudal Nuklir Besar-besaran, Menebar Ancaman Mengerikan ke Barat

Invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi paling serius antara Rusia dan Amerika Serikat sejak Krisis Rudal Kuba 1962.

Putin menuduh Amerika Serikat telah memperalat Ukraina untuk mengancam Rusia melalui perluasan NATO dan Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang berbahasa Rusia.

Sementara Ukraina dan sekutu Baratnya menolak alasan Rusia ini sebagai dalih tak berdasar untuk menyerang negara berdaulat.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler