Mata-Mata Perwira Intelijen Rusia Diblokir Belanda Saat Mencari Akses ke Pengadilan Kriminal Internasional

18 Juni 2022, 07:00 WIB
Belanda mengatakan pada hari Kamis bahwa dinas intelijennya memblokir seorang mata-mata Rusia yang diduga untuk mendapatkan akses ke Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, yang digambarkan sebagai pekerja magang. /UPI/Court of the Hague

ZONA PRIANGAN - Belanda mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah menghentikan seorang perwira intelijen Rusia untuk mendapatkan akses sebagai pekerja magang ke Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag.

Pengadilan sedang menyelidiki kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina.

Terduga mata-mata Rusia yang mengaku orang Brasil ditolak masuk ke Belanda pada bulan April dan dikirim kembali ke Brasil pada penerbangan pertama, menurut Badan Intelijen dan Keamanan Umum Belanda, yang dikenal dengan akronim Belanda AVID.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Sabtu 18 Juni 2022: Andin Geram, Elsa Terus Menceritakan tentang Kebaikan Al di Depan Reyna

AVID mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, "Petugas intelijen Rusia mengaku sebagai warga negara Brasil Viktor Muller Ferreira (lahir pada 4 April 1989), padahal sebenarnya nama aslinya adalah Sergey Vladimirovich Cherkasov (lahir 11 September 1985)."

Dinas keamanan mengatakan, Cherkasov "menggunakan identitas penyamaran yang dibangun dengan baik di mana ia menyembunyikan semua hubungannya dengan Rusia pada umumnya, dan GRU pada khususnya."

Badan intelijen Belanda mengatakan akses rahasia ke Pengadilan Kriminal Internasional akan sangat berharga bagi dinas Intelijen Rusia, lapor UPI.com, 16 Juni 2022.

Baca Juga: Intelijen Inggris Mengklaim, Rusia Telah Kehilangan Sepertiga dari Kekuatan Invasinya dalam Pertempuran

Menurut Belanda, jika perwira intelijen itu berhasil mendapatkan akses sebagai pekerja magang, dia "akan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap intelijen yang dicari GRU. Dia mungkin juga dapat mempengaruhi proses pidana ICC."

Belanda mengatakan ICC telah diberitahu tentang kasus ini.

Mata-mata Rusia itu menipu seorang profesor Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat dengan memberinya surat rekomendasi untuk magang di ICC.

Baca Juga: Peran Mata-Mata AS Membantu Menenggelamkan Kapal Utama Rusia lewat Radar dan Ukraina Mengalihkan dengan Drone

Profesor Eugene Finkel mengatakan pada hari Kamis bahwa dia ditipu oleh pria yang dia yakini sebagai orang Brasil.

"Saya menulis surat untuknya. Surat yang kuat, sebenarnya," cuit Prof Finkel.

"Ya, saya. Saya menulis surat referensi untuk petugas GRU. Saya tidak akan pernah melupakan fakta ini. Saya benci segala sesuatu tentang GRU, dia, cerita ini. Saya sangat senang dia terungkap," jelas Finkel.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com

Tags

Terkini

Terpopuler