ZONA PRIANGAN - Serangkaian ledakan dan kebakaran kembali melanda gudang amunisi di wilayah Rusia. Penyebab ledakan masih diselidiki tapi tidak menutup kemungkinan ada unsur sabotase.
Ledakan terbaru terjadi di Desa Barsovo wilayah Vladimir, timur laut Moskow Rusia tengah, yang menyebabkan 4 orang tewas.
Sebelumnya, insiden serupa terjadi di luar Desa Kamenka di wilayah Krasnoyarsk, Siberia. Peristiwa itu menyebabkan 8 orang terluka.
Seslain menyebabkan korban tewas dan terluka, Rusia kehilangan cadangan amunisi untuk kepentingan perang di Ukraina.
Ini menjadi pukulan terbaru bagi Vladimir Putin yang memerintahkan prajurit Kremlin untuk fokus dalam pertempuran di Donbass, Ukraina.
Dalam insiden di Desa Barsovo, tiga anggota dinas militer dan seorang pekerja gudang sipil tewas akibat gudang amunisi meledak.
Satu orang menderita luka sedang akibat ledakan itu, kata pejabat kesehatan setempat yang memastikan insiden berhasil diisolasi.
Diungkapkan, ledakan tidak menimbulkan ancaman bagi masyarakat setempat, sehingga pejabat terkait tidak berencana untuk mengevakuasi desa mana pun.
Militer mengatakan kematian itu disebabkan oleh ledakan amunisi yang tidak disengaja selama proses pemuatan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga: Helikopter Rusia Masuk Wilayah NATO, Seolah Memberi Tahu Sedang Mensimulasikan Serangan Rudal
Desa Barsovo terletak sekitar enam kilometer barat daya dari Kota Kirzhach. Pangkalan militer, yang tujuan utamanya adalah penyimpanan peluru artileri dan roket, terletak tepat di sebelah komunitas kecil.
Berbeda dengan ledakan di Desa Barsovo, ledakan di Krasnoyarsk, Siberia membuat para pejabat memerintahkan evakuasi desa terdekat.
Pangkalan militer yang meledak, berisi 40.000 peluru artileri. Ledakan dipicu oleh kebakaran yang terjadi di dalam gudang amunisi.
Peluru yang meledak biasa digunakan untuk tank dan howitzer, media melaporkan, mengutip sumber-sumber militer. Personel pangkalan berlindung di tempat perlindungan bom ketika ledakan dimulai.
Ledakan terdengar jelas di seluruh Kamenka, dan banyak penduduk mengamati awan besar asap abu-abu mengepul di atas pangkalan yang terbakar. Gelombang kejut dari ledakan menghancurkan jendela di beberapa rumah, lapor rt.com.
Beberapa penduduk setempat melarikan diri dengan panik ke hutan terdekat dan pihak berwenang kemudian memerintahkan evakuasi semua desa dalam radius 20 km dari instalasi militer.
Dua kereta api dikirim ke tempat kejadian; wakil menteri pertahanan dikirim ke daerah itu untuk mengoordinasikan situasi di lapangan.***