ZONA PRIANGAN - Vladimir Putin mendapat serangan dari seorang warga Jepang. Namun Pemimpinm Kremlimn itu bukan ditembak atau ditusuk pisau melainkan diserang lewat boneka voodoo.
Serangan boneka voodoo terhadap Vladimir Putin dilakukan oleh Mitsunobu Hino (72) warga Kota Matsudo.
Boneka voodoo yang di Jepang dikenal sebagai wara ningyo lazim digunakan untuk menyerang musuh dari jarak jauh.
Mitsunobu Hino membuat boneka wara ningyo dengan wajah Vladimir Putin yang ditempatkan di pohon kawasan kuil suci Shinto, sekitar 20 mil timur Tokyo di Prefektur Chiba.
Lokasi itu sangat dikeramatkan warga Jepang karena dianggap sebagai tempat yang didedikasikan untuk dewa-dewa lokal, tulis Daily Star.
Wara ningyo merupakan metode tradisional menempatkan kutukan kematian di Jepang, dengan setiap boneka memiliki gambar Putin.
Baca Juga: Dukun Siberia Ini Melihat Ada Roh Setan pada Presiden Rusia, Alexander Gabyshev: Putin Harus Diusir
Penyelidik menangkap Hino setelah mempelajari rekaman video di sebuah kuil dan tersangka tidak menyangkal tuduhan ketika mereka mengunjungi rumahnya untuk melakukan penangkapan.
Tetapi, setelah dibebaskan dari tahanan polisi tak lama setelah penangkapannya, terungkap bahwa kasus terhadapnya, untuk saat ini tidak akan berlanjut dengan tuduhan yang telah dibatalkan.
Dia dibebaskan karena kuil tempat dia melakjukan ritual – Kuil Mikazuki – telah memutuskan untuk tidak melanjutkan masalah ini, dengan juru bicara divisi Matsudo Kantor Kejaksaan Chiba menyatakan: “Korban telah mencabut pengaduannya.”
Baca Juga: Kematian Vladimir Putin Bakal Mirip Saddam Hussein dan Kolonel Gaddafi, Bukan Karena Penyakit Kanker
Reaksi online terhadap tindakan Hino bercampur dengan satu pengguna Twitter yang menyindir: "Saya semacam mendukungnya, tetapi dia tidak boleh memakukan benda-benda ke pohon kuil."
Yang lain menambahkan: "Ketika mereka mengatakan 'korban telah mencabut pengaduannya', saya hampir mengira yang mereka maksud adalah Putin."
Dan yang ketiga beralasan: “Sepertinya wara ningyo tidak terlalu efektif melawan Putin. Rekan kerja saya berpikir sudah waktunya untuk mengubah taktik dan melemparkan air suci kepadanya sebagai gantinya."***