Gunakan Howitzer M777, Brigade Mobil ke-81 Ukraina Meledakkan Unit Akatsiya 2S3 Rusia

9 Juli 2022, 20:51 WIB
Pasukan militer Ukraina dilaporkan menghancurkan persenjataan Rusia menggunakan howitzer M777.* /Twitter /Blue Sauron

ZONA PRIANGAN - Brigade Mobil ke-81 Ukraina dengan menggunakan howitzer M777 berhasil menghancurkan unit Akatsiya 2S3 Rusia.

Ledakan yang dihasilkan howitzer M777 menciptakan kawah yang besar di tanah. Sementara di sekitarnya terdapat sisa-sisa kendaraan artileri Moskow.

Peralatan perang dari unit Akatsiya 2S3 menjadi barang rongsok dan itu menjadi kerugian terbaru yang harus ditanggung Kremlin.

Baca Juga: Ukraina Didesak Gunakan Rudal Harpoon untuk Menghancurkan Jembatan Kerch, Penghubung Krimia dan Rusia

Rekaman video yang dibagikan di media sosial menunjukkan ledakan yang mengerikan menghantam pasukan Vladimir Putin.

Militer Ukraina mendapatkan howitzer M777 dari bantuan Amerika Serikat. Dengan menggunakan senjata itu, tentara Ukraina makin agresif dalam melakukan serangan.

Amerika telah secara resmi berjanji untuk memberikan pertahanan Ukraina dengan 108 howitzer 155mm M777 bersama dengan 90 kendaraan taktis untuk menarik persenjataan ini.

Baca Juga: Serangan Brutal Tentara Ukraina Berlanjut ke Wilayah Rusia, Warga Belgorod Tidak Bisa Tidur Nyenyak

Selain itu, AS telah setuju untuk memasok lebih dari 220.000 peluru artileri 155mm untuk digunakan oleh pasukan darat yang mengoperasikan howitzer.

Dalam beberapa pernyataan Departemen Pertahanan AS sepanjang Juni, Amerika terus meningkatkan penyediaan persenjataan howitzer karena artileri terbukti sesuai dengan kebutuhan pertahanan Ukraina.

Presiden Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada pejabat AS atas pemberian bantuan militer dan Ukraina membutuhkan lebih banyak lagi untuk mengusir pasukan Rusia.

Baca Juga: Tiga Orang Bertopeng Masuk Wilayah Rusia, Nekat Menembaki Tentara dan Menghancurkan Pangkalan Militer Klintsy

Dikutip Express, unit 2S3 Akatsiya Rusia yang dihancurkan dalam video adalah senjata self-propelled Soviet yang pertama kali beroperasi pada 1970-an.

Kremlin dilaporkan semakin bergantung pada persenjataan Soviet untuk mengejar konflik karena pasukan militer Rusia telah berjuang untuk membangun rute pasokan yang andal dari Moskow.

Kementerian Pertahanan Inggris telah memperingatkan ketergantungan Rusia pada senjata usang dapat mengakibatkan korban sipil Ukraina lebih lanjut karena serangan rudal dan serangan lainnya menjadi kurang akurat tanpa adanya sistem modern.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler