ZONA PRIANGAN - Tidak hanya Rusia, kubu NATO pun menghadapi krisis senjata selama konflik yang terjadi di Ukraina.
Kathy Warden CEO salah satu kontraktor pertahanan utama Pentagon memperingatkan, stok senjata yang ada bukan untuk konflik yang berkepanjangan.
Sementara perang Rusia-Ukraina yang sudah memasuki bulan ke-5, tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir.
Pasukan Vladimir Putin masih berjuang untuk merebut wilayah Donbass. Kubu Kremlin bahkan merencanakan serangan secara menyeluruh.
Kathy Warden meminta sinyal yang jelas dari negara-negara Barat tentang apa sebenarnya yang harus diproduksi dan apakah akan dibeli.
Di sisi lain, produksi senjata membutuhkan waktu yang lama. Saat senjata banyak yang hancur dalam perang, tentu saja perlu waktu untuk mendatangkan yang baru.
Baca Juga: Komandan Chechnya Sebut NATO Kalah, Pasukan Vladimir Putin Akan Merebut Kiev dan Menaklukan Warsawa
Dalam wawancara dengan Financial Times, Kathy Warden mengatakan, NATO belum kehabisan senjata untuk dipasok ke Ukraina.
Walau begitu, risiko kehancuran dalam perang tetap ada. Jadi permintaan ke depan harus jelas, senjata apa saja yang dibutuhkan.
Warden mengungkapkan, kontraktor utama Pentagon telah bertemu beberapa kali seminggu untuk membahas upaya memasok Ukraina. Sejauh ini dialog dengan Pentagon berjalan dengan baik.
Baca Juga: Tentara Ukarina Berani Menyerang Krimea, Moskow Akan Hancurkan Kiev hingga Tidak Bisa Dipulihkan
"Diskusi lebih lanjut sedang berlangsung tentang mendapatkan kejelasan tentang rencana mereka," tutur Warden.
"Mereka telah melakukan yang terbaik untuk menyatukan industri dan membagikan rencana itu, baik pada tingkat yang lebih umum maupun khusus, sehingga kami dapat melampaui kontrak dan melakukan investasi dan kemajuan,” tambahnya.
Sementara Northrop Grumman siap untuk berinvestasi dan bahkan memperluas pabriknya sebelum kontrak.
Industri masih membutuhkan kejelasan lebih lanjut tentang rencana Washington untuk mendukung Ukraina, Warden memperingatkan.
"Kompleks industri militer perlu mendapatkan indikasi bahwa jika kita membangunnya, permintaan akan datang," ucap Warden yang dikutip rt.com.
AS telah menjadi pemasok utama Kiev dalam konflik yang sedang berlangsung, mengalokasikan miliaran untuk menopang Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia.
Baca Juga: Ini Alasan Vladimir Putin Membenci Volodymyr Zelensky, Ada Bukti Foto Mengerikan di Kota Kislovodsk
Moskow konon telah mendesak Barat untuk berhenti "memompa" Ukraina dengan persenjataan, bersikeras bahwa bantuan itu hanya akan memperpanjang permusuhan daripada mengubah hasil akhir.***