Perang di Ukraina Makin Panas, Kim Jong Un Siap Kirim 100.000 Tentara Dukung Pasukan Vladimir Putin di Donbass

6 Agustus 2022, 05:12 WIB
Tentara Kim Jong Un dapat mendukung pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Perang di Ukraina makin panas dan bakal lama. Rusia yang kehabisan prajurit bakal mendapat pasokan tentara dari Korea Utara.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un siap menyediakan hingga 100.000 tentara untuk membantu invasi Vladimir Putin di Donbass.

Korea Utara menjelaskan, bersedia menambal pasukan Kremlin yang mulai compang-camping karena banyak yang gugur di medan perang.

Baca Juga: Minggu ke-23 Perang, Serangan HIMARS Tentara Ukraina Melemahkan Kekuatan Pasukan Vladinir Putin

Kim Jong Un telah menjanjikan pasukannya untuk memasuki Ukraina dan membantu Moskow menghapus negara Ukraina.

Seorang pakar pertahanan di Moskow mengatakan Rusia tidak boleh "malu" dalam menerima bantuan dari diktator Korea Utara dan militernya.

Kolonel Cadangan Igor Korotchenko, berbicara di TV pemerintah Rusia, mengatakan: "Kita seharusnya tidak malu menerima tangan yang diberikan kepada kita oleh Kim Jong Un."

Baca Juga: Lawan Vietnam Saja China Tidak Sukses, Berani Menyerang Taiwan Pasukan Komunis Bakal Dibantai

Sebuah laporan yang diberikan oleh kantor berita pro-Kremlin mengklaim bahwa Korea Utara siap untuk mentransfer hingga 100.000 tentaranya ke Donbass dengan unit taktis yang tersedia.

Sebagai imbalan atas pasukan untuk mendukung peran Vladimir Putin di Ukraina, Korea Utara diduga akan menerima gandum dan energi.

Korotchenko mengatakan bahwa pasukan dari Korea Utara akan "ulet dan tidak menuntut", serta "termotivasi" untuk membantu upaya perang Rusia.

Baca Juga: Rusia Pernah Kalah Perang Melawan Chechnya tapi Tahun 1999 Pasukan Vladimir Putin Membantai Prajurit Chechen

Berbicara di saluran TV stave Rossiya 1, kolonel mengatakan: "Jika Korea Utara menyatakan keinginan untuk memenuhi tugas internasionalnya untuk memerangi fasisme Ukraina, kita harus membiarkan mereka."

Korotchenko terkenal dengan retorika pro-Putinnya, dengan satu kesempatan melihat pejabat militer Rusia mengatakan bahwa "tidak perlu malu" untuk menghapus Ukraina sebagai negara merdeka.

Dia berkata: "Dikatakan di sini bahwa Rusia sedang mencoba untuk menghapus Ukraina dari peta geopolitik dunia. Ini tidak cukup."

"Kami menghapus proyek anti-Rusia dari peta geopolitik dunia," tegasnya yang dikutip Daily Star.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler