Dua Pesawat Pembom Rusia Berniat Melakukan Balas Dendam Terhadap Pasukan Amerika Serikat

25 Agustus 2022, 17:14 WIB
Pesawat pembom Tu-22M Rusia yang menghancurkan wilayah Ukraina.* /Russian Airforce/

ZONA PRIANGAN - Dua pesawat pembom Rusia diperintahkan oleh Vladimir Putin untuk mengawasi militer Amerika Serikat mengoperasikan drone.

Seperti diketahui, serangan drone sering merepotkan pasukan Kremlin dalam perang di Ukraina. Bahkan drone Ukraina berani menyerang Krimea.

Saat ini Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan sedang menggelar latiha perang, termasuk strategi penggunaan drone.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Berhasil Membunuh Model Cantik Asal Brasil yang Bertugas Sebagai Penembak Jitu

Mereka juga mempraktikkan tanggapan militer-sipil bersama terhadap serangan di pelabuhan laut, bandara, dan fasilitas industri utama.

Melihat kenyataan itu, Rusia berusaha memantau, termasuk ingin melakukan tindakan balasan dendam terhadap Pemerintahan Joe Biden.

Dua pesawat pembom Moskow itu berpatrolivdi perairan netral di atas Laut Jepang dalam apa yang bisa dilihat sebagai manuver mata-mata.

Baca Juga: Bos Group Wagner, Yevgeny Prigozhin Kemungkinan Tewas Terkena Serangan HIMARS Ukraina di Popasna, Luhansk

Penerbangan dari duo pesawat itu berlangsung sekitar tujuh jam. Mereka akhirnya oleh F-16 Korea Selatan di beberapa tahap rute, kata Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia.

Militer Korea Selatan mengatakan pesawat tempur Rusia memasuki zona pertahanan udara negara itu, dan telah mengambil tindakan taktis terhadap kemungkinan.

Awal pekan ini, AS dan Korea Selatan memulai pelatihan militer gabungan terbesar mereka dalam beberapa tahun karena mereka meningkatkan postur pertahanan mereka terhadap ancaman yang berkembang dari Korea Utara.

Baca Juga: Vladimir Putin Kemungkinan Kembali Mengeluarkan Niat Baik dengan Melepas Kherson, Zaporizhzhia, dan Kharkiv

Latihan itu dapat mengancam serangan balasan dari Korea Utara, yang telah meningkatkan aktivitas pengujian senjatanya ke rekor kecepatan tahun ini, lapor Express.

Negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu juga berulang kali mengancam konflik dengan Seoul dan Washington di tengah kebuntuan diplomasi yang berkepanjangan.

Latihan militer saat ini di Korea Selatan akan berlanjut hingga 1 September dan termasuk latihan lapangan yang melibatkan pesawat, kapal perang, tank, serta puluhan ribu tentara yang dilaporkan.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Usir Tentara Ukraina, Rebut Kota Aleksandrovka dan Menuju Perbatasan Nikolaev

Ulchi Freedom Shield dimulai dengan program pelatihan pertahanan sipil Korea Selatan yang dipimpin oleh pegawai Pemerintah yang berlangsung selama empat hari.

Korea Selatan belum mengungkapkan berapa banyak personel militer yang terlibat dalam latihan militer terbaru dengan AS.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler