Dua Pejabat Rusia Menipu Ukraina, Dikira Tewas Padahal Selamat Sembunyi di Bunker dari Ledakan HIMARS

27 Agustus 2022, 17:40 WIB
Pecahan peluru dari senjata HIMARS yang digunakan untuk menyerang bunker saat Kiriyenko berada di dalam.* /WarGonzo/

ZONA PRIANGAN - Sergey Kiriyenko, pembantu dekat kedua Vladimir Putin berhasil menipu militer Ukraina. Semula dia dikira tewas dalam serangan rudal Ukraina di Donetsk, ternyata masih hidup.

Sergey Kiriyenko berhasil menyelamatkan diri ke bunker pengaman, sebelum rudal HIMARS Ukraina meledak 7 menit kemudian.

Sergey Kiriyenko berada di Donetsk untuk menemui pimpinan separatis Denis Pushilin dan memberikan pernghargaan kepada Batalyon Somalia.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Mengejek Negara Anggota NATO Tidak Mendapat Kehangatan Selama Musim Dingin

Batalyon Somalia merupakan sebuah unit militer separatis dari Republik Rakyat Donetsk [DPR]. Rusia mengakui DPR merupakan negara yang merdeka.

Sementara seluruh anggota PBB menganggap Donetsk secara hukum masih menjadi bagian dari Ukraina dan bukan negara Rusia yang merdeka.

Penembakan pejuat Kiev ke wilayah Donetsk berlanjut setelah Kiriyenko dan pemimpin DPR Denis Pushilin, mundur bersembunyi ke bunker.

Baca Juga: Rusia Pernah Kalah Perang Melawan Chechnya tapi Tahun 1999 Pasukan Vladimir Putin Membantai Prajurit Chechen

Pemimpin Kremlin diperlihatkan pecahan peluru dari tembakan "besar" yang masuk.

“Masih panas,” katanya, menambahkan bahwa serangan howitzer self-propelled 152mm “tepat di depan mata kita”.

Pushilin hadir dua hari sebelumnya ketika kroni Putin lainnya, Ketua Parlemen Rusia Vyacheslav Volodin, “secara ajaib” selamat dari serangan rudal HIMARS yang dipasok AS.

Baca Juga: Vladimir Putin Makin Banyak Diserang Kemarahan Warga Rusia Setelah Prajurit Kremlin Terus Berguguran

Rudal itu menghantam gedung pemerintahan hanya tujuh menit setelah politisi top Moskow itu mengakhiri pidatonya.

Baik Kiriyenko dan Volodin telah diperkirakan sebagai calon penerus Vladimir Putin memimpin Rusia di masa depan.

“Begitu iring-iringan [Kiriyenko dan Pushilin] melaju ke unit [Somalia], penembakan besar-besaran dimulai,” lapor saluran Telegram WarGonzo pro-perang Moskow yang dikutip Mirror.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Marah Besar Atas Kebocoran Informasi Terkait Ledakan di Pangkalan Militer Rusia

“Personil unit dan para pemimpin berhasil dengan cepat pindah ke tempat perlindungan bom. Meskipun demikian, upacara penghargaan berlangsung dalam suasana santai dan hangat", lanjutnya.

Penembakan masih terdengar saat penghargaan diberikan.

Bulan lalu Kiriyenko menjadi sasaran saat berkunjung ke Nova Kakhovka di wilayah Kherson yang diduduki.

Sebuah serangan tiga rudal diluncurkan, menimbulkan pertanyaan tentang apakah Ukraina memiliki intelijen tentang kunjungannya.

Baca Juga: Dua Pesawat Pembom Rusia Berniat Melakukan Balas Dendam Terhadap Pasukan Amerika Serikat

Dia menjabat sebagai perdana menteri selama lima bulan di bawah mantan Presiden Boris Yeltsin pada tahun 1998 dan kemudian menjadi Kepala Rosatom, perusahaan energi nuklir negara Rusia.

Valdimir Putin menggunakan dia saat ini untuk mendirikan pemerintahan Rusia di wilayah invasi Ukraina, namun perlawanan bersama dari pasukan Kiev membuat tugas ini menjadi sulit.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler