Seorang Pria Mengolok-olok Pangeran Andrew Saat Prosesi Pemindahan Peti Mati Ratu Elizabeth II di Edinburgh

14 September 2022, 16:33 WIB
Pangeran Andrew Inggris meninggalkan Katedral St. Giles setelah kebaktian untuk mendiang Ratu Elizabeth II, di Edinburgh, Skotlandia, Inggris 12 September 2022. /REUTERS/Hannah McKay

ZONA PRIANGAN - Seorang pria yang mencemooh putra Ratu Elizabeth II yakni Pangeran Andrew saat ia berjalan di belakang peti mati ibunya selama prosesi khidmat di Edinburgh pada Senin telah didakwa melanggar perdamaian, kata Polisi Skotlandia, Selasa.

Sikap dari mayoritas warga Inggris yang tengah berkabung setelah ratu mereka meninggal pada Kamis lalu, sangat kontras dengan tingkah beberapa orang antimonarki yang telah ditangkap polisi, menarik perhatian media di Inggris di mana hak untuk memprotes sangat dihargai. 

"Seorang pria berusia 22 tahun ditangkap dan didakwa sehubungan dengan pelanggaran perdamaian di Royal Mile sekitar pukul 14.50 (13.50 GMT) pada Senin, 12 September 2022," kata juru bicara Kepolisian Skotlandia, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Polisi Skotlandia Menangkap Tiga Orang Pendemo Antimonarki Setelah Kematian Ratu Elizabeth II

Tayangan televisi pada hari Senin menunjukkan seorang pria mengolok-olok Andrew, sementara pangeran dan saudara-saudaranya, termasuk Raja Charles III, berjalan di belakang mobil jenazah membawa peti mati ibu mereka.

Insiden itu menyebabkan sedikit gangguan di mana pencemooh kemudian diamankan dari kerumunan oleh seorang anggota masyarakat, sebelum petugas polisi membawanya pergi, seperti ditunjukkan dalam tayangan video.

Andrew, 62, mengundurkan diri dari tugas kerajaan pada 2019 setelah dengan kikuk berusaha membenarkan persahabatannya dengan mendiang pemodal AS dan pelanggar seks Jeffrey Epstein, yang bunuh diri tahun itu sambil menunggu persidangan atas tuduhan perdagangan seks.

Baca Juga: Kaisar Jepang Naruhito dan PM Kishida Akan Menghadiri Pemakaman Ratu Elizabeth II

Pada bulan Februari tahun ini, Andrew menyelesaikan gugatan AS oleh Virginia Giuffre, salah satu korban Epstein, yang menuduh Andrew melecehkannya ketika dia masih remaja. Andrew membantah melakukan kesalahan dan tidak didakwa dengan tindak pidana apa pun.

Ratusan ribu pelayat telah berkumpul di tempat-tempat yang terhubung dengan keluarga kerajaan di London dan di Skotlandia, di mana sang ratu meninggal di Balmoral Estate-nya, dan untuk menyaksikan arak-arakan yang telah berlangsung sejak kematiannya.

Hampir semua rakyat menunjukkan rasa hormat dan kesedihan, tetapi penangkapan sejumlah kecil pengunjuk rasa telah diliput oleh media dan telah memicu komentar di media sosial tentang tanggapan polisi, yang oleh beberapa netizen terlalu berlebihan. 

Baca Juga: Skotlandia Menghadapi Era Baru Saat Dibayangi Desakan Memerdekakan Diri Pasca Kematian Ratu Elizabeth II

Seorang juru bicara Perdana Menteri Liz Truss mengatakan dia tidak akan mengomentari keputusan operasional kepolisian tetapi mengatakan hak untuk memprotes tetap menjadi prinsip mendasar.

"Ini adalah periode berkabung nasional dan memang kesedihan bagi sebagian besar Inggris dan saya pikir itulah yang Anda lihat setiap hari," katanya.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler