ZONA PRIANGAN - Oleg Kalaida, semula kepala keamanan (satpam) di sebuah peternakan ayam, Kota Balakliya, Ukraina.
Tiba-tiba Oleg Kalaida memiliki pangkat jenderal. Pangkat itu diperoleh Oleg Kalaida setelah dia dihadiahi oleh Rusia sebagai Kepala Polisi Balakliya.
Sejak saat itu pula Oleg Kalaida menjadi antek Kremlin. Dia melayani dan bekerja sama dengan pasukan Vladimir Putin.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Mulai Melemah, Memungkinkan Pejuang Kiev Menyerang dan Merebut Krimea
Namun, setelah pejuang Kiev membebaskan Kota Balakliya, Oleg Kalaida menghadapi hukuman 15 tahun penjara karena pengkhianatan.
Ukraina telah meluncurkan penyelidikan terhadap 1.309 tersangka pengkhianat dan 450 penuntutan kolaborator yang dituduh mengkhianati negara mereka sendiri.
Sementara yang yainnya sedang dilacak dan diburu oleh pejuang perlawanan, lapor Express.
Baca Juga: Krimea Kembali Diguncang Ledakan, Bandara Belbek di Tepi Laut Hitam Dilanda Kebakaran dan Asap Hitam
Seorang pejabat Pemerintah Kiev membuat daftar yang mengidentifikasi 29 pembunuhan pembalasan, dengan 13 upaya pembunuhan lagi yang menyebabkan beberapa target terluka, Daily Mail melaporkan.
Kolaborator lain yang diduga adalah Dmitry Chigrinov, seorang gangster berusia 45 tahun yang menghadapi tuduhan penculikan dan penyerangan terhadap sandera di kota Ukraina timur.
Dia juga dituduh memasang bendera Rusia ketika pasukan Moskow tiba, dan menyediakan makanan untuk pasukan musuh.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Menyerah, Kibarkan Bendera Putih Setelah Digempur Tentara Ukraina di Kherson
Secara diam-diam Dmitry Chigrinov menyebutkan nama-nama pejabat penegak hukum dan mencoba menggulingkan walikota yang ditahan agar dia bisa menggantikannya.
Selain itu, para kolaborator membantu pasukan Vladimir Putin menangkap, menculik, dan menyiksa sejumlah warga Balakliya
Anton Gerashchenko, seorang penasihat kementerian dalam negeri, mengatakan: "Perburuan telah diumumkan pada kolaborator dan kehidupan mereka tidak dilindungi oleh hukum."
Sebelumnya, para kolaborator dan pengkhianat juga banyak yang tewas karena serangan dari simpatisan Ukraina.***