Seorang Wanita Berusia 26 Tahun Diangkat Menjadi Menteri Iklim di Swedia

19 Oktober 2022, 20:04 WIB
Romina Pourmokhtari, 26, sampai sekarang menjadi ketua sayap pemuda partai Liberal. /Tangkapan Layar Twitter.com/RPourmokhtari

ZONA PRIANGAN - Pemerintah baru Swedia pada Selasa menunjuk seorang wanita berusia 26 tahun sebagai menteri iklim, orang termuda yang memimpin kementerian di negara asal aktivis iklim remaja Greta Thunberg.

Pencalonan itu termasuk di antara anggota kabinet yang diajukan oleh perdana menteri yang baru terpilih Ulf Kristersson, yang memimpin koalisi sayap kanan yang didukung oleh sayap kanan Demokrat Swedia.

Romina Pourmokhtari, 26, sampai sekarang menjadi ketua sayap pemuda partai Liberal, dan belum dikenal iklim sebagai profil politiknya.

Baca Juga: Korea Utara Menembakkan Peluru Artileri untuk Memberikan Peringatan Serius Terhadap Korea Selatan

Menteri muda di masa lalu telah menjadi kritikus blak-blakan dari langkah Kristersson untuk lebih dekat menyelaraskan partainya dengan Demokrat Swedia (SD).

"Ulf Kristersson tanpa SD - Tentu saja. Ulf Kristersson dengan SD - Tidak, terima kasih," tulisnya dalam sebuah posting ke Twitter pada tahun 2020, dikutip ZonaPriangan.com dari AFP.

Terlahir dalam keluarga asal Iran di pinggiran kota Stockholm, wanita muda ini mewarisi portofolio iklim dan lingkungan, dan mengalahkan rekor menteri termuda yang berusia 27 tahun.

Baca Juga: Iran Sepakat Mengirim Rudal dan Lebih Banyak Drone kepada Rusia, Sebuah Langkah Memancing Kemarahan Barat

Swedia juga merupakan rumah bagi aktivis iklim remaja Thunberg, yang meluncurkan gerakan global besar-besaran dengan jutaan pemuda yang telah memicu perdebatan tentang bahaya perubahan iklim.

Pemerintah koalisi Swedia diumumkan pada hari Jumat setelah Kristersson menandatangani kesepakatan dengan mitranya dan Demokrat Swedia yang nasionalis dan anti-imigrasi yang berjanji untuk mendukung pemerintah dengan imbalan komitmen kebijakan, terutama pada imigrasi dan kejahatan.

Saat mempresentasikan kabinet, Kristersson juga mengumumkan pembentukan jabatan menteri baru guna "pertahanan sipil" karena negara itu menghadapi ketegangan dengan Rusia.

Baca Juga: Kasus Nord Stream:Swedia Menolak Rencana Pembentukan Tim Investigasi Gabungan Resmi dengan Denmark dan Jerman

Demokrat Swedia adalah pemenang dalam pemilihan umum, dan muncul sebagai partai terbesar kedua, hanya tertinggal dari Sosial Demokrat, yang telah mendominasi politik Swedia sejak 1930-an.

Pengaruh signifikan Demokrat Swedia atas kesepakatan empat partai telah memicu ketegangan di kalangan Liberal, yang dukungannya juga penting untuk kelangsungan hidup Kristersson.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler