ZONA PRIANGAN - Manuver militer Rusia agak aneh ketika mereka menarik pasukan Vladimir Putin dari Kherson namun saat bersamaan mengirim 2.000 orang yang dimobilisasi untuk menutupi penarikan itu.
Saat ini yang terjadi di Kherson, para pejabat yang ditunjuk Rusia mulai mengevakuasi warga, terutama para kolaborator, agar terselamatkan dari serangan balasan Ukraina.
Serhiy Khlan, Wakil Kepala Dewan regional Kherson di pengasingan, mengungkapkan, ada pergerakan pasukan Kremlin ke luar dari Kherson.
Baca Juga: Ukraina Kumpulkan Bukti 220 Bangkai Drone Iran, Rusia Bantah Gunakan Shahed-136 Produksi Teheran
Mereka menghindari jatuhnya korban setelah mengetahui bakal ada serangan besar-besar dari pejuang Kiev. Saat ini mereka masih punya kesempatan untuk melarikan diri.
Sementara itu, Komando Operasi Selatan Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia "cukup aktif" mentransfer amunisi dan peralatan militer.
Terlihat pula beberapa unit melakukan pergerakan dari barat ke tepi timur Sungai Dnipro. Itu bisa diartikan mereka melakukan tanggapan atas serangan yang akan dilakukan pejuang Kiev.
Baca Juga: Chechnya di Ambang Perang Saudara, Pemberontak Menyerang Pasukan Ramzan Kadyrov di Desa Samashki
Seorang Komandan Kiev juga mengatakan bahwa Moskow telah mengerahkan 2.000 orang yang dimobilisasi untuk menutupi kekosongan pasukan Rusia.
Dikutip Express, Serhiy Khlan mengatakan, Rusia membawa properti dan dokumen ke luar kota. Mereka terburu-buru dan panik saat Kherson sudah terkepung.
Dia berkata: "Para penjajah dari kota Kherson mengambil pos 'prestasi' mereka - properti, dokumen dari bank dan kantor paspor."
Pejabat pendudukan Rusia berebut untuk mengevakuasi spesialis Moskow dan kolaborator Ukraina dari daerah tersebut.
Kherson yang sudah diklaim Vladimir Putin sebagai wilayah Rusia lewat referendum ilegal dalam beberapa hari ke depan bakal menghadapi serangan besar-besar dari tentara Ukraina.***