ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin menghadapi pertempuran terberat di wilayah Kherson saat tentara Ukraina melakukan serangan balasan.
Kherson menjadi kota penting bagi Rusia dan Ukraina karena lokasinya sangat strategis, memiliki pelabuhan dan menghubungkan Krimea.
Pasukan Moskow berhasil menguasai Kherson di awal invasi dan pasokan datang dari arah Krimea. Sementara, pejuang Kiev berusaha merebut kembali kota terbesar kedua itu.
Baca Juga: Prajurit Chechen Tangkapi Tentara Ukraina, Ramzan Kadyrov Bangga Putranya Memberi Hadiah 3 Tawanan
Tentara Ukraina berusaha mengepung pasukan Kremlin dengan memutus sejumlah jembatan utama.
Namun prajurit Vladimir Putin dengan cepat membangun jembatan-jembatan tongkang untuk menjaga arus pasokan.
Saat ini, Kherson masih diduduki pasukan Moskow dan Vladimir Putin mengklaim wilayah itu sudah menjadi bagian Rusia lewat referendum.
Seorang pejabat senior di Kiev mengatakan, pasukan Rusia menghadapi risiko besar jika tidak segera mundur dari Kherson.
Selama beberapa minggu, Rusia menghadapi kemunduran di Kherson setelah pasukan didorong lebih dekat ke tepi Sungai Dnipro, lapor Express.
Oleksiy Arestovych, seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan, Kherson dapat menyaksikan pertempuran besar.
Baca Juga: Tentara Ukraina Terus Bergerak ke Wilayah Rusia, Otoritas Kota Kursk Membangun Tiga Parit Pertahanan
Berbicara dalam sebuah video online pada hari Selasa, Arestovych mengatakan: "Dengan Kherson semuanya jelas."
"Rusia mengisi kembali, memperkuat pengelompokan mereka di sana. Itu berarti siap menghadapi pertempuran," ujarnya.
Dia menambahkan: "Itu berarti tidak ada yang bersiap untuk mundur. Sebaliknya, pertempuran terberat akan terjadi untuk Kherson."
Komentar Arestovych datang hanya beberapa hari setelah Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris mengklaim pasukan Rusia "memperkuat" titik penyeberangan di Sungai Dnipro.
Dalam pembaruan intelijen yang dirilis pada 22 Oktober, Kemenhan Inggris mengatakan: "Pasukan Rusia terus memperkuat titik penyeberangan di atas Sungai Dnipro, dan telah menyelesaikan jembatan tongkang di samping Jembatan Antonovsky yang rusak di Kherson."
“Meskipun penggunaan jembatan tongkang berat hampir pasti termasuk dalam perencanaan era Soviet untuk operasi di Eropa, kemungkinan ini adalah pertama kalinya militer Rusia perlu menggunakan jembatan jenis ini selama beberapa dekade.”
Baca Juga: Pejuang Kiev Kembali Mengusir Pasukan Vladimir Putin di Kota Berislav dengan Menggunakan HIMARS
Pembaruan menambahkan: "Jika jembatan tongkang mengalami kerusakan, hampir pasti Rusia akan berusaha untuk memperbaiki dengan cepat, karena pasukan mereka dan titik penyeberangan di atas Sungai Dnipro mendapat tekanan yang meningkat di Kherson."***