ZONA PRIANGAN - Pembaruan intelijen, yang diposting di Twitter, menyatakan: "Pada bulan September, perwira Rusia khawatir bahwa beberapa pasukan cadangan yang baru-baru ini dimobilisasi tiba di Ukraina tanpa senjata."
Gambar open source menunjukkan bahwa senapan yang telah dikeluarkan untuk tentara cadangan yang dimobilisasi biasanya adalah senapan AKM.
Itu senjata yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1959. Banyak kemungkinan dalam kondisi hampir tidak dapat digunakan setelah penyimpanan yang buruk.
AKM menembakkan amunisi 7,62mm sementara unit tempur reguler Rusia sebagian besar dipersenjatai dengan senapan AK-74M atau AK-12 5,45mm.
Integrasi pasukan cadangan dengan tentara kontrak dan veteran tempur di Ukraina akan berarti logistik Rusia harus mendorong dua jenis amunisi senjata ringan ke posisi garis depan, bukan satu.
“Ini kemungkinan akan semakin memperumit sistem logistik Rusia yang sudah tegang,” bunyi laporan intelijen yang dikutip Express.
Dalam sebuah video yang diambil di Kherson yang muncul di Twitter, tentara Rusia terlihat panik mencoba kabur dari serangan Ukraina.
Prajurit Vladimir Putin terlihat mencoba menaiki tank dengan harapan bisa selamat. Mereka saling berebut untuk kabur duluan.
Tetapi ketika kendaraan lapis baja mencoba melarikan diri, tank tersebut terbalik saat membelok ke parit, membuat tentara berteriak ketakutan.
Sejauh ini, Rusia telah menghancurkan sekitar 40 persen infrastruktur energi Ukraina, yang mempengaruhi 16 wilayah, menurut pemerintah Ukraina.
Serangan terbaru terjadi Senin, ketika rentetan besar rudal jelajah Rusia dan serangan pesawat tak berawak (drone) menghantam Kiev, Kharkiv dan kota-kota lain.
Serangan itu, melumpuhkan pasokan air dan listrik sebagai pembalasan atas apa yang dituduhkan Moskow sebagai serangan Ukraina terhadap armada Laut Hitamnya.***