Enam Lembaga Berlomba Membuat Vaksin Covid-19, Butuh 6.000 Sukarelawan, Anda Berminat?

16 Juli 2020, 21:45 WIB
TEMPAT uji coba vaksin milik Moderna, perusahaan farmasi milik AS.*/BOSTON GLOBE /

ZONA PRIANGAN – Setidaknya ada lima lembaga dan perusahaan yang berupaya dan berlomba untuk membuat dan memproduksi vaksin untuk memerangi Covid-19.

Berikut mereka yang berupaya menghasilkan vaksin terbaik yang diharapkan mengurangi kecemasan masyarakat dunia.


Universitas Oxford

Tim klinis di Universitas Oxford Inggris, yaitu Institut Jenner dan Kelompok Vaksin Oxford telah mulai mengembangkan vaksin ChAdOx1 nCoV-19 pada Januari lalu, yang kini dinamai AZD1222 setelah bekerja sama dengan raksasa farmasi AstraZeneca.

Baca Juga: Target Jalan TMMD 4,5 Km, Dikerjakan 8,5 Km, Aslog Kasad: Saya Bangga

Percobaan pada manusia telah dimulai 23 April lalu dan kini dalam fase akhir.

Profesor Sarah Gilbert kepada The Times, baru-baru ini menyatakan dia yakin ’80 persen’ telah berhasil membuat vaksin Covid-19.


Imperial College London

Profesor Robin Shattock memimpin tim di Imperial College untuk memproduksi vaksin Covid-19, dan lima belas sukarelawan telah menjalani uji coba vaksin.

Baca Juga: Pembangunan di Majalengka Dapat Dukungan Dana CSR Rp 850.440.228

Selanjutnya uji coba kedua akan melibatkan 6.000 orang.

Namun Profesor Shattock mengatakan vaksin ini belum akan tersedia paling tidak sampai tahun 2021. Apabila ujicoba penyuntikan berhasil, tim ini menginginkan harga vaksin ditekan semurah mungkin untuk seluruh populasi Inggris.


Moderna

Perusahaan yang berbasis di Massachusetts ini adalah perusahaan AS pertama yang mulai uji coba vaksin Covid-19 yang diberi nama mRNA-1273 pada 16 Maret lalu.

Baca Juga: Jangan Tergiur Jadi Pemenang Undian, Maradona: Itu Penipuan Online

Sejauh ini penyuntikam telah terbukti memicu respon kekebalan pada 45 orang sukarelawan, menurut studi yang dipublikasikan New England Journal of Medicine pada 14 Juli 2020.

Hasil uji coba Moderna menunjukan awal yang menjanjikan pada fase 2 uji pada manusia akhir bulan lalu. Perusahaan ini telah melaporkan adanya produksi antibodi setelah dipicu yang terlihat pada pasien-pasien virus corona yang sembuh.


CanSino

Vaksin China Ad5-nCoV yang dibuat oleh CanSino, adalah yang pertama kali melakukan penyuntikan untuk memasuki uji coba klinis tahun ini dan merupakan kandidat terdepan.

Baca Juga: Data Alamat Banyak yang Salah, Penyaluran Bantuan untuk Petani Terhambat

Uji coba pada 108 sukarelawan sehat di China memperlihatkan secara aman telah memicu respons kekebalan.

Hasil yang dipublikasikan pada 22 Mei lalu di jurnal The Lancet memperlihatkan banyak orang yang diberi dosis vaksin ini telah mengalami respons kekebalan, walaupun level antibodi relatif rendah.


Pfizer

Pfizer dan BioNTech telah menguji coba sejumlah vaksin Covid-19 yang potensial di bawah program BNT162.

Baca Juga: Kandang Ayam Dekat dengan Permukiman, Warga Protes ke DPRD

Dilaporkan 1 Juli lalu, terdapat hasil positif pada pendahuluan uji coba klinis Phase I/II pada BNT162b1. Hasilnya memperlihatkan adalanya produksi kekebalan.

Dr Kathrin Jansen, kepala riset dan pengembangan vaksi Pfizer mengatakan vaksin ini ‘mampu memprosuksi respon antibodi yang dinetralisir dalam manusia pada level yang bisa diamati’ pada penderita Covid-19.


Johnson & Johnson

Raksasa obat ini mulai bekerja membuat vaksin pada Januari lalu, dua bulan sebelum Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global.

Baca Juga: Jihyo Rayakan Ulang Tahun ke-15 Sejak Bergabung dengan JYP Entertainment

Uji coba vaksin oleh Johnson & Johnson akan dimulai merekrut sukarelawan pada September mendatang, dengan data klinis akan tersedia di akhir tahun ini.

Sebuah ‘penggunaan darurat’ vaksin ini telah diantisipasi pada awal tahun 2021, yang akan diprioritaskan pada orang-orang rentan.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler