ZONA PRIANGAN - Gedung Putih meluncurkan Strategi Keamanan Siber Nasional pertamanya pada hari Kamis, yang bertujuan untuk menempatkan tanggung jawab untuk mempertahankan dunia maya pada pembuat dan pengembang perangkat lunak.
Administrasi Biden mengatakan dalam strategi barunya bahwa pembuat perangkat lunak paling mampu dan memiliki pengetahuan terbaik untuk melindungi dunia maya daripada pengguna akhir, yakni individu dan bisnis.
“Strategi presiden pada dasarnya menata ulang kontrak sosial siber Amerika,” kata penjabat Direktur Siber Nasional Kemba Walden dalam konferensi pers pada hari Rabu.
"Ini akan menyeimbangkan kembali tanggung jawab untuk mengelola risiko dunia maya kepada mereka yang paling mampu menanggungnya."
Walden mengatakan meletakkan tanggung jawab pada individu dan kelompok yang tidak memiliki sumber daya untuk melindungi diri terbukti tidak efektif, lapor UPI.com, 2 Maret 2023.
"Aktor terbesar, paling mampu, dan memiliki posisi terbaik dalam ekosistem digital kita dapat dan harus memikul beban yang lebih besar untuk mengelola risiko dunia maya dan menjaga kita semua tetap aman," kata Walden.
Sebagai bagian dari rencana 10 tahun, pemerintah bertujuan untuk bekerja dengan Kongres tentang undang-undang untuk meminta pertanggungjawaban pembuat perangkat lunak atas kelemahan keamanan di antara peraturan lainnya.
Gedung Putih mengatakan pihaknya juga sedang berusaha untuk mengatur kembali insentif untuk mendukung investasi jangka panjang dalam keamanan siber terhadap ancaman yang mendesak.
Strategi tersebut bertujuan untuk mempertahankan infrastruktur kritis dengan memodernisasi jaringan federal dan memungkinkan lebih banyak kemitraan publik-swasta; membuat rencana yang lebih kuat untuk mengganggu dan membongkar aktor dunia maya yang jahat.
Selain itu juga menggunakan kekuatan pasar untuk mendorong peningkatan upaya keamanan; dan menjalin lebih banyak kolaborasi internasional.***