Rusia Meluncurkan Ratusan Serangan Siber terhadap Ukraina, Microsoft Mengklaim

- 28 April 2022, 07:10 WIB
Laporan Microsoft mengatakan bahwa Rusia sering menyamakan serangan siber dengan serangan militer di medan perang.
Laporan Microsoft mengatakan bahwa Rusia sering menyamakan serangan siber dengan serangan militer di medan perang. /Pixabay.com/TheDigitalArtist

ZONA PRIANGAN - Sejumlah kelompok peretas yang bersekutu dengan pemerintah Rusia telah melakukan ratusan serangan siber terhadap Ukraina sejak invasi Moskow, kata raksasa teknologi AS Microsoft dalam sebuah laporan, Rabu.

Pihak Microsoft menambahkan bahwa dalam taktik perang "hibrida", Rusia sering mencocokkan serangan siber dengan serangan militer di medan perang.

"Mulai sebelum invasi, kami telah melihat setidaknya enam aktor negara-bangsa yang bersekutu dengan Rusia meluncurkan lebih dari 237 operasi melawan Ukraina," kata Microsoft, yang bekerja dengan pakar keamanan siber Ukraina dan perusahaan swasta untuk melawan serangan semacam itu.

Baca Juga: Rusia Makin Kesal, Siap Gunakan Satu Rudal Setan-2 untuk Melenyapkan Area Seluas Inggris

Dikatakan perang siber termasuk "serangan destruktif yang sedang berlangsung dan mengancam kesejahteraan sipil." lapor NDTV, 28 April 2022.

Pada minggu pertama invasi, laporan itu mengatakan para peretas Rusia menyerang sebuah penyiar media utama Ukraina pada "hari yang sama ketika militer Rusia mengumumkan niatnya untuk menghancurkan target 'disinformasi' Ukraina dan mengarahkan serangan rudal terhadap menara TV di Kyiv."

Dikatakan tujuan dari serangan terkoordinasi tersebut adalah untuk "mengganggu atau menurunkan fungsi pemerintah dan militer Ukraina dan merusak kepercayaan publik pada lembaga yang sama."

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Kamis 28 April 2022: Al Muncul Saat Ammar Melakukan Pendekatan pada Andin

Microsoft mengatakan telah melacak hampir 40 serangan siber yang merusak, yang ditujukan pada ratusan sistem, sepertiga di antaranya secara langsung menargetkan organisasi pemerintah Ukraina di semua tingkatan, dari nasional hingga lokal, sementara 40 persen lainnya mengincar infrastruktur penting.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x