Ini Keuntungan Punya Istri Empat, Bisa Makan Kurma Sepuasnya Gratis

14 September 2020, 11:31 WIB
FOTO ilustrasi buah kurma.*/PIXABAY /

ZONA PRIANGAN - Berbahagialah jemaah asal Indonesia saat menunaikan ibadah umrah di Arab Saudi.

Ini terkait penggunaan bahasa, yang seringkali bahasa Indonesia ditempatkan sebagai bahasa kedua setelah Arab.

Termasuk pada kata-kata penunjuk atau perintah, setelah bahasa Arab diikuti bahasa Indonesia, baru bahasa Inggris.

Baca Juga: Dibawa ke Tengah Hutan, Mimie Cuma Dibayar Rp 70 Ribu

Kata penunjuk dalam bahasa Indonesia, keruan saja memudahkan jemaah asal Indonesia untuk berwisata di sela sela menjalankan rukun umrah.

Bahkan percakapan sesama jemaah umrah asal Indonesia pun mudah dimengerti, para pedagang, karyawan hotel atau petugas keamanan lokal.

Sejumlah pedagang di sana pun menerima transaksi pembelian dengan menggunakan mata uang rupiah.

Baca Juga: Seorang Janda Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Rumah Kontrakan

Lucunya lagi para pedagang di sana, kadang menggunakan bahasa Indonesia yang sering mengundang tawa.

Seperti yang diucapkan para pedagang kurma, setiap ada jemaah asal Indonesia mereka sering bilang, "Silakan yang istrinya empat, boleh ambil kurma gratis sepuasnya."

Mungkin karena banyaknya jemaah asal Indonesia yang melakukan ibadah umrah, akhirnya mendapatkan tempat khusus di Arab Saudi. Ada perhatian yang beda diberikan kepada jemaah asal Indonesia.

Baca Juga: Selamat dari Penusukan, Ini Profil Syekh Ali Jaber Ulama Asal Madinah Berkewarganegaraan Indonesia

Demikian juga saat jemaah umrah Indonesia berkunjung ke Kota Tabuk untuk melihat percetakan Alquran terbesar di dunia.

Percetakan yang berada sekira 10 kilometer dari Kota Madinah itu dikenal sebagai Kompleks Percetakan Alquran Raja Fahd.

Kunjungan jemaah umrah Indonesia ke percetakan tersebut, sejatinya untuk mendapatkan Alquran secara gratis.

Baca Juga: Nekat, Anggota Komunitas Sepeda Jadikan Jalan Tol Sebagai Rute Gowes

Selain itu, jemaah umrah juga diberi kesempatan untuk melihat-lihat mesin cetak, melewati jalur khusus.

Artinya tidak bisa langsung mendekat, bahkan jemaah cuma melihat dari atas sementara proses percetakan ada di bawah.

Tradisi pemberian Alquran gratis dari Percetakan Alquran Raja Fahd sudah dikenal oleh seluruh jemaah umrah seluruh dunia.

Baca Juga: Bupati Terkejut Melihat Lantai Sekolah Masih Tanah, Dudung: Anggarannya Tidak Cukup

Tidak heran jika berkunjung ke sana, harus mengikuti antrean yang panjang.

Untuk mengikuti antrean itu bisa memakan waktu 30 menit, kasihan jemaah yang sudah sepuh harus berdiri selama itu.

Beberapa jemaah yang tidak sabar dan fisiknya lemah membatalkan kunjungan ke ruangan mesin cetak.

Baca Juga: Ngeri, Donald Trump Ternyata Lebih Menakutkan Ketimbang Corona

Alasan lain tidak jadi masuk ruang mesin cetak karena waktu yang disediakan biro travel sangat terbatas, sehingga takut tertinggal mengikuti acara lainnya.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada beberapa kata-kata imbauan di lokasi-lokasi tertentu yang menggunakan bahasa Indonesia.

Termasuk di Percetakan Alquran Raja Fahd, bisa ditemui kata-kata semacam "Harap Antri" atau "Mohon Tertib".

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Senin 14 September 2020

Ada juga kalimat "Silakan Baca" dan "Simpan Kembali Pada Tempatnya".

Oh iya, untuk antrean mendapatkan Alquran gratis hanya diikuti jemaah laki-laki.

Jemaah perempuan tidak diperkenankan memasuki lokasi percetakan. Saat jemaah laki-laki masuk ke tempat mesin cetak, jemaah perempuan menunggu di show room Percetakan Alquran Raja Fahd.

Baca Juga: Saling Lempar Tanggung Jawab, Persoalan Aset dan Kerusakan Proyek Lembah Pajamben Meruncing

Selama berada di ruang percetakan, jemaah dilarang bercakap-cakap apalagi sampai mengeluarkan suara berisik. Ada juga larangan untuk mengambil gambar.

Jemaah di ruangan tersebut bisa melihat tumpukan Alquran yang sudah dicetak.

Proses percetakan Alquran dilakukan sangat teliti. Jadi jika ada kesalahan sedikit saja atau cuma kurang rapi, langsung diafkir.

Baca Juga: Ada Kekonyolan Sesudah Malaikat Ridwan Disebut Kamil, Kang Emil: Malaikat Malik Penjaga Neraka

"Senang ada acara kunjungan ke Percetakan Alquran Raja Fahd. Bisa tahu langsung proses pembuatan Alquran. Selain itu dapat kenang-kenangan Alquran gratis. Ini sangat spesial, karena ada cap khusus dari Percetakan Alquran Raja Fahd," kata Ahmad Nada jemaah umrah asal Bandung.

Menurut Ahmad Nada, dari sekian kunjungan wisata selama di Kota Madinah, berkunjung ke Percetakan Alquran Raja Fahd merupakan hal yang paling berkesan. Dirinya jadi mengetahui, dari percetakan tersebut, Alquran disebar ke seluruh dunia.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler