Dua Kapal Induk Cina Dalam Keadaan Siaga, Tinggal Menunggu Perintah Lakukan Serangan

- 20 Desember 2020, 07:39 WIB
FOTO ilustrasi kapal induk.*
FOTO ilustrasi kapal induk.* /Hold my ARK /Pexels

ZONA PRIANGAN - Kekuatan militer Cina memang mengkhawatirkan sejumlah negara tetangga.

Beberapa kali negara komunis itu, mengerahkan kekuatan militer untuk mendukung klaim Laut Natuna Utra (LNU).

Wajar negara tetangga, Taiwan pun meningkatkan kewaspadaan, apalagi sudah mencium gelagat Cina melakukan serangan.

Baca Juga: Dokumen Rahasia Milik Partai Komunis Bocor ke Publik, Faktanya Mencengangkan!

Taiwan kini sedang mengawasi adanya kapal induk Cina. Ada dugaan, untuk melakukan serangan, Cina menggunakan dua kapal induk Liaoning dan Shandong.

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di zonajakarta.com dengan judul "Taiwan Resmikan Korvet Siluman untuk Tenggelamkan Kapal Induk China".

Dua kapal induk Cina dalam keadaan siaga dan tinggal menunggu perintah untuk bergerak.

Baca Juga: Komunis Belum Hancur, Lakukan Operasi Intelejen Perkuat Pengaruh

Taiwan sadar jika mereka tak mampu membiayai operasional kapal induk untuk melawan armada Cina.

Maka diambillah cara lain yakni melawan kapal induk dengan korvet siluman.

Kantor berita Reuters melaporkan, presiden Tsai Ing-wen melakukan peluncuran korvet pembunuh kapal induk, Tuo Chiang class di galangan Yilan, Taiwan.

Baca Juga: Kebangkitan Komunis Menguat, Mulai Tercium Masuk Dalam Urusan Militer

Korvet Tuo Chiang menjadi amat berbahaya bagi kapal induk Cina karena mampu menggotong rudal anti kapal induk dan anti serangan udara Tien Chien II alias Sky Sword II asli buatan Tamkang University Taiwan.

Dalam peluncuran tersebut, Tsai mengingatkan akan pentingnya unsur pertahanan Taiwan dengan meningkatkan kapabilitas tempur AL Taiwan.

"Kami punya tekad bulat dan kemampuan untuk membangun kapal perang kami sendiri agar dunia melihat kemajuan pengembangan pertahanan kami," kata Tsai.

Baca Juga: Amerika Curang, Tidak Umumkan Telah Bekerja Sama dengan Alien untuk Eksperimen di Planet Mars

Tsai juga menginginkan agar Barat terkhusus Amerika Serikat (AS) mau bekerja sama membangun pertahanan Taiwan hingga adanya pasar ekspor-impor senjata antar keduanya.

"Di masa mendatang, Taiwan berharap dapat mengekspor peralatan dan komponen pertahanan negara demokrasi Barat, yang mendorong peningkatan industri pertahanan," katanya lagi.

AS sendiri merupakan satu-satunya negara yang berani mengekspor senjata ke Taiwan.

Baca Juga: Strategi Perang Militer Cina Cukup Efektif, Siap Menggempur Ketika Lawan Mulai Kelelahan

Walau hal itu ditentang oleh China, AS tak peduli sebab mereka punya kekuatan untuk melawan Beijing.***(Beryl Santoso/zonajakarta.com)

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Reuters Zonajakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x