Seperti diketahui, wilayah Kashmir bagai bara dalam sekam. Sekali tertiup angin pasti muncul percikan api.
Sengketa di Kashmir pun memunculkan peperangan antara India dan Pakistan. Sudah tiga kali India dan Pakistan bertikai dengan senjata.
Baca Juga: Kalahkan Amerika Serikat, Kini Cina Jadi Negara Terkuat di Dunia
Juru bicara Konferensi Nasional, partai regional dan anggota kunci aliansi, Imran Nabi Dar memprotes atas penahanan aktivis.
Dikutip dari Reuters, Imran menegaskan, penahanan aktivis tersebut merusak keputusan rakyat.
"Kemenangan aliansi itu menunjukkan bahwa warga Kashmir belum menerima keputusan Modi untuk mengakhiri status khusus Kashmir," kata Omar Abdullah, mantan menteri utama dan kepala Konferensi Nasional.
Baca Juga: Hubungan Cina dan Australia Memanas, Beijing Peringatkan Negeri Kanguru Tidak Kirim Mata-mata
Setelah dibebaskan dari penahanan, Abdullah dan Mehbooba Mufti, ketua Partai Demokrat Rakyat Jammu dan Kashmir, membentuk aliansi.
Pembentukan aliansi pada bulan Oktober tersebut untuk mengupayakan pemulihan otonomi Kashmir secara damai.***