Ini Fakta-fakta Tentang Selat Hormuz, Lokasi Tanker Korea Selatan yang Ditahan Iran

- 6 Januari 2021, 13:25 WIB
Ilustrasi Kapal Tanker.
Ilustrasi Kapal Tanker. /Erich Westendarp/Pixabay

ZONA PRIANGAN - Aksi penyitaan yang dilakukan Iran terhadap kapal tanker berbendera Korea Selatan bukan tanpa sebab.

Merunut ke belakang, aksi Korps Pengawal Revolusi Iran bisa jadi sebagai tindakan balasan.

Sebab, sebelumnya antara Teheran dan Seoul mulai menegang buntut dari pembekuan dana Iran di sejumlah bank Korea Selatan.

Baca Juga: Erdogan Kecam 4 Negara Muslim Jalin Hubungan dengan Israel, Indonesia Target Berikutnya

Pembekuan dana Iran, sebagai upaya Amerika Serikat (AS)dan sekutunya dalam menerapkan sanksi ekonomi terhadap Iran.

Namun, di luar kasus sanksi ekonomi dan tindakan balasan Iran, kawasan Selat Hormuz memang selalu bergolak.

Selat Hormuz selama ini dikenal sebagai jalur utama ekspor minyak negara-negara Arab.

Baca Juga: Cina Ingin Mengatur Cuaca Dunia, Kini Giliran Korea Selatan Ciptakan Matahari Buatan

Banyak konflik kepentingan di sana, bahkan kelompok-kelompok pemberontak semacam Alqaida bisa bermain di sana.

Tak heran, AS pun menempakan pasukan militer dekat kawasan Selat Hormuz sebagai upaya pengamanan kepentingannya.

Berikut data dan kasus yang pernah terjadi di Selat Hormuz hasil rangkuman zonapriangan yang dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Kalahkan Amerika Serikat, Kini Cina Jadi Negara Terkuat di Dunia

- Selat Hormuz itu terletak di antara Oman dan Iran.

- Ini menghubungkan teluk di utara dengan Teluk Oman di selatan dan Laut Arab di luarnya.

- Lebar 21 mil (33 km) pada titik tersempitnya, dengan jalur pelayaran hanya selebar dua mil (tiga km) di kedua arah.

Baca Juga: Covid-19 Jenis Baru Masuk Singapura, Indonesia Perlu Lakukan Antisipasi

- UEA dan Arab Saudi telah berusaha menemukan rute lain untuk melewati Selat Hormuz, termasuk membangun lebih banyak jaringan pipa minyak.

- Hampir seperlima minyak dunia melewati Selat Hormuz - sekitar 17,4 juta barel per hari (bph) versus konsumsi sekitar 100 juta bph pada 2018, data dari perusahaan analitik Vortexa menunjukkan.

- Anggota OPEC Arab Saudi, Iran, UEA, Kuwait dan Irak mengekspor sebagian besar minyak mentah mereka melalui Selat Hormuz.

Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir

- Qatar, eksportir gas alam cair (LNG) terbesar di dunia, mengirimkan hampir semua LNG-nya melalui Selat Hormuz.

- Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi terhadap Iran yang bertujuan menghentikan ekspor minyaknya.

- Iran mengancam akan mengganggu pengiriman minyak melalui Selat Hormuz jika Amerika Serikat berusaha mencekik ekonominya.

Baca Juga: Ditemukan Virus Covid-19 Jenis Baru, Warga Panik Berebut Keluar Kota Hindari Aturan Lockdown

- Armada Kelima AS, yang berbasis di Bahrain, bertugas melindungi pengiriman komersial di wilayah tersebut.

- Selama perang Iran-Irak 1980-1988, kedua belah pihak berusaha mengganggu ekspor minyak satu sama lain dalam apa yang dikenal sebagai Perang Tanker.

- Pada Juli 1988, kapal perang AS Vincennes menembak jatuh sebuah pesawat Iran, menewaskan 290 orang di dalamnya.

Baca Juga: Kehadiran HMS Ratu Elizabeth Membuat Panas di LNU, Cina Akan Mengambil Tindakan

Washington beralasan sebagai kecelakaan dan Teheran katakan sebagai serangan yang disengaja.

- Pada awal 2008, Amerika Serikat mengatakan kapal Iran mengancam tiga kapal Angkatan Laut AS di Selat Hormuz.

- Pada bulan Juli 2010, kapal tanker minyak Jepang M Star diserang di Selat oleh kelompok militan bernama Brigade Abdullah Azzam yang terkait dengan Alqaida yang mengaku bertanggung jawab.

Baca Juga: Kembali Memanas, Cina Siap Lakukan Pembalasan Terhadap AS yang Dianggap Langgar Aturan

- Pada Januari 2012, Iran mengancam akan memblokir Selat Hormuz sebagai pembalasan atas sanksi AS dan Eropa yang menargetkan pendapatan minyaknya dalam upaya menghentikan program nuklir Teheran.

- Pada Mei 2015, kapal Iran menyita sebuah kapal kontainer di Selat dan melepaskan tembakan ke kapal tanker berbendera Singapura yang dikatakan merusak anjungan minyak Iran.

- Pada Juli 2018, Presiden Hassan Rouhani mengisyaratkan Iran dapat mengganggu perdagangan minyak melalui Selat Hormuz sebagai tanggapan atas seruan AS untuk mengurangi ekspor minyak Iran menjadi nol.

Baca Juga: Cina Mengerahkan Drone Bawah Air En Masse di Samudra Hindia untuk Intelejen

- Pada Mei 2019, empat kapal - termasuk dua kapal tanker minyak Saudi - diserang di lepas pantai UEA dekat Fujairah, salah satu pusat pengisian bahan bakar terbesar di dunia, tepat di luar Selat Hormuz

- Pada Januari 2021, Iran menangkap sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan di perairan Teluk dan menahan awaknya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x