“Kami praktis kehabisan kayu bakar dan tidak bisa mendapatkan lebih banyak karena salju membuka dimana-mana,” tutur Yolanda.
“Kami dilupakan di sini. Kita manusia, bukan binatang,” kata Martín Herrera, suami Yolanda.
Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir
La Cañada Real Galiana, dikenal dengan penjualan obat-obatan terlarang, kebanyakan kokain dan heroin.
Dalam beberapa tahun terakhir, menanam ganja di ruang bawah tanah dan garasi dengan lampu yang kuat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi sebagian orang.
Pemadaman listrik menyebabkan sekitar 4.600 orang, termasuk sekitar 1.800 anak-anak, bergantung pada botol gas.
Baca Juga: Terungkap, Jepang Jajah Indonesia Bukan Karena Rempah-rempah atau Emas tapi Incar Pohon Ini
“Kami mengalami saat yang buruk,” kata Jesús Pérez, 49 yang tinggal bersama istri dan delapan anaknya di sebuah gubuk.
“Tidak ada yang membantu kami. Mereka tidak datang untuk membersihkan salju, mereka tidak memberikan solusi atau apapun," ucapnya.
"Kami ditinggalkan di sini dengan kedinginan. Orang-orang ini tidak mendengarkan kami dan hanya itu," tambahnya.