ZONA PRIANGAN - Setelah digempur habis-habisan oleh belasan drone dari kelompok Houthi, kini Arab Saudi balik menghancurkan dua kapal lawan.
Media pemerintah Arab Saudi, Minggu 28 Maret 2021 melaporkan, dua kapal milik Houthi Yaman itu dihancurkan di Laut Merah Hodeidah.
Ada dugaan dua kapal milik Houthi Yaman membawa bahan peledak yang direncanakan untuk menyerang Arab Saudi.
Baca Juga: Pesawat Tempur Filipina Usir Kerumunan Kapal China Whitsun Reef, Kedubes China: Cuma Istirahat
Baca Juga: Gigitan Lintah Kerbau Bisa Sembuhkan Sakit Kepala, Harga per Ekor Rp4,3 Juta
Selain menghancurkan dua kapal bermuatan bahan peledak, koalisi Arab Saudi juga melumpuhkan tiga drone bersenjata.
Beberapa pekan Houthi Yaman memang gencar menyerang Arab Saudi dengan menggunakan drone, demikian dilaporkan Reuters.
Namun kali ini tiga drone yang mengarah ke Arab Saudi bagian selatan tidak menemui sasaran karena dihancurkan dalam perjalanan.
Baca Juga: Ini 7 Cara agar Otak, Jantung, Ginjal, Pankreas, Hati, Usus, dan Perut Tetap Sehat
Baca Juga: Buah Ini Memberikan 9 Manfaat, Fungsi Nomor 3 Mampu Mencerdaskan Otak
Perang Houthi Yaman dan Arab Saudi belum menunjukan tanda-tanda mereda, di sisi lain Amerika Serikat (AS) mengusulkan gencatan senjata.
Houthi, yang menggulingkan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dari ibu kota, Sanaa, sekarang menguasai sebagian besar Yaman utara.
Kelompok tersebut terus melakukan serangan rudal dan pesawat tak berawak di Arab Saudi setelah Riyadh pekan lalu menawarkan inisiatif perdamaian baru.
Baca Juga: Ini 8 Fungsi Kaki Manusia, Salah Satunya Bisa Menunda Proses Penuaan
Baca Juga: Saat Telanjang, Cewek Ini Tidak Membutuhkan Baju, Cukup Menutup Tubuh dengan Rambut Panjangnya
Utusan Khusus AS, Tim Lenderking pada hari Kamis kembali ke wilayah tersebut untuk mendorong inisiatif, yang mencakup gencatan senjata nasional.
Houthi menginginkan koalisi untuk sepenuhnya mencabut blokade laut dan udaranya di wilayah yang dikendalikan oleh kelompok tersebut.
Konflik, yang dilihat di wilayah tersebut sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran, telah menyebabkan apa yang menurut PBB sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia.
Baca Juga: Hanya Terjadi di Kota Bandung, PPKM Diartikan Pembiaran Pedagang Kumpul Merajalela
Baca Juga: Dua Desa di Kaki Gunung Ciremai Sempat Mencekam, Tiap Pagi Warga Temukan Ceceran Darah
Houthi mengatakan mereka memerangi sistem yang korup dan agresi asing.***