Mutasi E484K atau 'Eek' Dipercaya Bisa Mengurangi Perlindungan Vaksin Corona, Jepang Bersiap Lockdown di Tokyo

- 6 April 2021, 09:36 WIB
'Eek' dipercaya dapat mengurangi perlindungan vaksin corona, Jepang bersiap untuk melakukan 'lockdown' di Kota Tokyo.
'Eek' dipercaya dapat mengurangi perlindungan vaksin corona, Jepang bersiap untuk melakukan 'lockdown' di Kota Tokyo. /NDTV.COM/

Sebanyak 594 kasus virus korona baru dilaporkan di prefektur Osaka pada Minggu, sehari setelah rekor 666 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus varian terbaru.

Varian virus telah muncul di seluruh dunia sejak tahun lalu, termasuk mutasi E484 yang terdeteksi dalam semakin banyak kasus di Tokyo, kata para pejabat.

Sekitar 70% pasien virus korona yang dites di rumah sakit Tokyo bulan lalu membawa mutasi E484K, yang dijuluki "Eek" oleh beberapa ilmuwan dan dikenal karena mengurangi perlindungan vaksin, kata penyiar publik NHK.

Baca Juga: Inilah Pengganti Bansos Tunai Rp300 ribu yang Berakhir hingga April 2021

Mutasi "Eek" ditemukan pada 10 dari 14 orang yang dites positif terkena virus di Tokyo Medical and Dental University Medical Hospital pada Maret, kata laporan itu.

Selama dua bulan hingga Maret, 12 dari 36 pasien corona membawa mutasi, dengan tidak ada dari mereka yang baru-baru ini bepergian ke luar negeri atau melaporkan kontak dengan orang yang mengalaminya, katanya.

Pejabat rumah sakit tidak bersedia untuk mengkonfirmasi laporan tersebut, yang mengatakan bahwa tidak ada pasien di sana yang membawa strain Inggris.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x