Sebuah Laporan Menyebutkan, Ilmuwan China Membahas Persenjataan Virus Corona pada 2015

- 10 Mei 2021, 13:05 WIB
Sebuah laporan menyebutkan ilmuwan China membahas persenjataan virus corona pada 2015.
Sebuah laporan menyebutkan ilmuwan China membahas persenjataan virus corona pada 2015. /NDTV.COM / Nexu Science Communication

ZONA PRIANGAN - Sebuah dokumen yang ditulis oleh ilmuwan China dan pejabat kesehatan sebelum pandemi pada 2015 menyatakan bahwa virus corona SARS adalah "era baru senjata genetik" yang dapat "dimanipulasi secara artifisial menjadi virus penyakit manusia, kemudian dipersenjatai dan dilepaskan, demikian dilaporkan Weekend Australian.

Makalah berjudul "The Unnatural Origin of SARS and New Species of Man-Made Viruses as Genetic Bioweapons" mengemukakan bahwa Perang Dunia Ketiga akan dilakukan dengan senjata biologis.

Dokumen tersebut mengungkapkan bahwa ilmuwan militer China sedang membahas persenjataan virus corona SARS lima tahun sebelum pandemi COVID-19. Laporan oleh Weekend Australian diterbitkan di news.com.au.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' 10 Mei 2021: Al Relakan Reyna ke Pangkuan Nino, 'Arwah' Ricky Menghantui Keluarga Pak Surya

Peter Jennings, direktur eksekutif Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI), mengatakan kepada news.com.au bahwa dokumen itu mirip dengan "smoking gun", seperti yang kami miliki.

"Saya pikir ini penting karena dengan jelas menunjukkan bahwa para ilmuwan China sedang memikirkan penerapan militer untuk berbagai jenis virus corona dan memikirkan bagaimana cara menyebarkannya," kata Jennings, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.

"Ini mulai memperkuat kemungkinan bahwa apa yang kita miliki di sini adalah pelepasan patogen yang tidak disengaja untuk penggunaan militer," tambahnya.

Baca Juga: Tahun 1952 Ilmuwan Telah Meramalkan, Bahwa Seorang Pria Bernama 'Elon' akan Menjajah Mars

Dia juga mengatakan bahwa dokumen tersebut dapat menjelaskan mengapa China sangat enggan melakukan penyelidikan dari luar tentang asal-usul COVID-19.

"Jika ini adalah kasus transmisi dari pasar basah, akan menjadi kepentingan China untuk bekerja sama ... kami memiliki kebalikan dari itu," ujarnya.

Robert Potter, spesialis keamanan dunia maya yang menganalisis dokumen pemerintah China yang bocor, diminta oleh The Australian untuk memverifikasi dokumen tersebut. Dia mengatakan bahwa dokumen itu jelas tidak palsu, seperti dilaporkan news.com.au.

Baca Juga: Ternyata Kasatgas yang OTT Bupati Nganjuk Adalah Penyidik KPK yang Tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan

"Kami mencapai kesimpulan bahwa dokumen itu asli ... Itu tidak palsu tapi terserah orang lain untuk menafsirkan seberapa serius itu," kata Potter.

"[Dokumen]itu muncul dalam beberapa tahun terakhir ... mereka (China) hampir pasti akan mencoba untuk menghapusnya sekarang sudah tertutup," jelasnya.

Potter lebih lanjut menyatakan bahwa tidak jarang melihat makalah penelitian China untuk membahas bidang-bidang yang mereka rasa tertinggal dari negara tersebut dan perlu membuat kemajuan.

Baca Juga: Arsitek Terkenal yang Membangun Bandara Suvarnabhumi Tewas Ketika Mengendarai Sepeda

"Ini artikel yang sangat menarik untuk menunjukkan apa yang dipikirkan oleh peneliti ilmiah mereka," pungkasnya.

Pandemi corona disebabkan oleh virus corona bernama SARS-Co V-2 yang muncul pada Desember 2019. Coronavirus adalah keluarga besar virus, beberapa di antaranya menyebabkan penyakit pernapasan pada manusia, mulai dari flu biasa hingga Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Sejak pandemi corona dimulai, ada lebih dari 157 juta kasus corona dan 3,28 juta kematian di seluruh dunia, menurut pembaruan terbaru oleh Universitas Johns Hopkins.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah