Mengerikan! Ratusan Kuburan Dangkal di Tepi Sungai Gangga, Saat 4.200 Kematian Akibat Corona Tercatat di India

- 21 Mei 2021, 19:26 WIB
  Deretan kuburan dangkal di sepanjang tepi sungai Gangga yang meluap di barat laut India sebagian tersapu terkena hujan lebat.
Deretan kuburan dangkal di sepanjang tepi sungai Gangga yang meluap di barat laut India sebagian tersapu terkena hujan lebat. /Dailymail / @Prabhat Kumar Verma / Zuma Wire / Sh

Peningkatan pesat kasus jamur saat ini sebagian besar disebabkan oleh penggunaan steroid yang tidak terkontrol untuk merawat pasien yang terkena virus corona.

Baca Juga: Hadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri, Ini Cara Mengamalkannya dan Rasakan Manfaat serta Keutamaannya

"Orang-orang mulai menggunakan (steroid) secara bebas, berlebihan dan tidak tepat," kata Profesor K. Srinath Reddy, dari Yayasan Kesehatan Masyarakat India, kepada kantor berita AFP.

Dia mengatakan air yang terkontaminasi dalam tabung oksigen atau pelembab udara juga memberikan peluang bagi jamur untuk menyebar dengan cepat.

Ketika jumlah kasus virus korona mulai meledak di seluruh India pada bulan Maret dan April, media sosial dibanjiri permintaan oksigen medis, tempat tidur rumah sakit, dan obat-obatan dari keluarga dengan kerabat yang sakit.

Kini warga India termasuk Shah kembali beralih ke media sosial dalam perburuan obat untuk mengobati jamur hitam.

Baca Juga: Warga Palestina Turun ke Jalan Mengiringi Jumat Berkah, Gencatan Senjata setelah Konflik 11 Hari yang Sengit

Sebagian besar permintaan adalah suntikan liposomal amfoterisin B. Menteri Kesehatan India pada hari Kamis mengatakan produksi suntikan sedang ditingkatkan.

Amulya Nidhi, seorang aktivis kesehatan di Madhya Pradesh, mengatakan pemerintah sebelumnya gagal menyiapkan pasokan obat- obatan virus corona yang memadai seperti remdesivir dan plasma, dan kemudian gagal mengambil pelajaran dengan melakukan hal yang sama dengan pengobatan jamur.

'Pemerintah seharusnya bertindak ketika mengetahui tentang kasus (jamur) pertama ... Orang tidak seharusnya mengemis untuk obat-obatan untuk menyelamatkan hidup'.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: dailymail.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah