Ketika dia menyadari bahwa Boeing 737 dialihkan dalam perjalanan ke rumah barunya di Lituania, "dia mulai panik dan mengatakan ini karena dia," kata Monika Simkiene, seorang warga Lithuania berusia 40 tahun, kepada AFP.
Dia menambahkan: "Dia baru saja menoleh ke orang-orang dan mengatakan dia menghadapi hukuman mati."
Euro Radio melaporkan bahwa pada awal 2010, Protasevich adalah seorang aktivis pemuda.
Tapi dia ditahan beberapa kali, termasuk selama "silent protests" tahun 2011.
Ia juga dikeluarkan dari Fakultas Jurnalisme Universitas Negeri Belarusia.
Pada November 2020, Protasevich menerbitkan di Twitter salinan daftar resmi teroris Belarusia, yang menyertakan namanya.
Daftar tersebut mengatakan dia dituduh mengatur kerusuhan massal saat bekerja di Nexta.
Dia juga dituduh mengganggu ketertiban sosial dan menghasut kebencian sosial.
Baca Juga: CEO Moderna: Mereka yang Berisiko Harus Divaksinasi Corona Ketiga