Selain melarang demonstrasi publik, sebuah museum yang didedikasikan untuk pembantaian 4 Juni juga ditutup setelah pihak berwenang mengatakan museum itu tidak memiliki izin yang sesuai.
Perwakilan Departemen Luar Negeri AS Jalina Porter mengatakan dalam jumpa pers Kamis, bahwa larangan tersebut merupakan perpanjangan dari upaya otoritas Hong Kong dan Beijing untuk "membungkam suara-suara yang berbeda dengan juga berusaha menghapus pembantaian yang mengerikan dari sejarah."
Baca Juga: Dr Anthony Fauci Mengungkapkan: AS Ingin Melibatkan Penyelidik India dalam Uji Klinis Covid-19
"Amerika Serikat mengutuk tindakan otoritas Hong Kong yang mendorong penyelenggara untuk menutup Museum 4 Juni yang memperingati pembantaian Lapangan Tiananmen 1989," kata Porter.
Tahun lalu, ribuan orang menentang larangan tersebut dan berkumpul untuk acara tahunan di Victoria Park, termasuk Joshua Wong, seorang aktivis pro-demokrasi terkemuka. Wong baru-baru ini dijatuhi hukuman penjara untuk waktu yang lebih lama.***