Remaja 13 Tahun Asal Michigan Meninggal Dunia Selang 3 Hari Setelah Dapatkan Dosis Kedua Vaksin Corona Pfizer

- 6 Juli 2021, 22:53 WIB
Remaja 13 Tahun Asal Michigan Meninggal Dunia Selang 3 Hari Setelah Dapatkan Dosis Kedua Vaksin Corona Pfizer.
Remaja 13 Tahun Asal Michigan Meninggal Dunia Selang 3 Hari Setelah Dapatkan Dosis Kedua Vaksin Corona Pfizer. /Dailystar.co.uk/

ZONA PRIANGAN - Seorang remaja berusia 13 tahun asal Zilwaukee, Michigan, Amerika Serikat yakni Jacob Clynick meninggal dunia selang tiga hari setelah mendapatkan suntikan kedua vaksin corona Pfizer.

Jacob Clynick dianggap sebagai remaja yang 'sehat' ketika menerima dosis kedua vaksin corona Pfizer pada 13 Juni 2021.

Namun, dua hari setelah suntikan kedua, dia mulai mengeluhkan rasa lelah, demam dan kemudian sakit perut sebelum meninggal, yang penyebabnya tidak tercantum dalam sertifikat kematiannya.

Baca Juga: Shilpa Shetty Berbagi Pengalamannya Setelah Mendapat Dosis Kedua Vaksin Corona

Penyelidikan atas tragedi itu bisa memakan waktu hingga lima bulan, menurut Randy Pfau, dari Michigan Institute of Forensic Science and Medicine.

"Dia meninggal di tengah malam di rumahnya," kata bibinya Jacob, Tammy Burages kepada Detroit Free Press, dikutip ZonaPriangan.com dari Dailystar, Selasa 6 Juli 2021.

"Ini adalah salah satu yang saya curigai, mereka tidak akan pernah bener-benar mengatakan, 'Oh itu disuntik' atau 'Itu tidak disuntik'," tambahnya.

Baca Juga: Hewan di Kebun Binatang ini Diberikan Vaksin Covid-19

"Pasti ada sesuatu yang membuat anak-anak tertentu lebih rentan mengalami reaksi jantung yang serius, dan saya pikir Jacob adalah salah satu dari anak-anak itu," ujarnya.

"Jadi, apa pun hal yang serius itu, apa pun masalah kesehatan yang mendasarinya, adalah sesuatu yang mungkin akan diberitahukan oleh otopsi kepada kita," jelasnya.

The Sun melaporkan bahwa para ilmuwan menjadi lebih yakin bahwa kondisi peradangan jantung terkait dengan suntikan Pfizer dan Moderna.

Baca Juga: Para Pengunjuk Rasa Menuntut Pemakzulan Presiden Brasil Bolsonaro atas Kejahatan Serius Skandal Vaksin

Menurut penelitian di Amerika Serikat, 1 hingga 2 orang dari 100.000 yang mendapat suntikan corona berisiko terkena penyakit jantung, miokarditis dan perikarditis setelah pemberian vaksin.

Kemungkinannya lebih tinggi untuk orang-orang yang usianya masih belia dan jenis kelaminnya laki-laki, setelah mendapat dosis kedua dibandingkan dengan pemberian dosis pertama.

Namun, para ahli mengatakan bahwa manfaatnya jauh lebih besar daripada potensi risiko dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahkan menggambarkan seseorang yang mendapatkan vaksin virus corona sebagai orang yang memiliki jiwa patriotik.

Baca Juga: Apa Kata Shilpa Shetty setelah Mendapatkan Dosis Vaksin Kedua

Kematian akibat corona di Amerika Serikat mencapai 100.000 jiwa.

Kepala penanganan virus corona di bawah pemerintahan Biden yakni dokter berusia 80 tahun, dr Anthony Fauci mengatakan kepada NBC pada Minggu bahwa mayoritas yang meninggal adalah mereka yang tidak divaksinasi.

"Jika Anda melihat jumlah kematian, sekitar 99,2 persen dari mereka tidak divaksinasi, dan sekitar 0,8 persennya divaksinasi," kata dr. dr Anthony Fauci.

Baca Juga: AstraZeneca Menguji Vaksin Booster Terhadap Varian Corona Beta yang Pertama Kali Muncul di Afrika Selatan

"Tidak ada vaksin yang sempurna, tetapi ketika Anda berbicara tentang upaya untuk menghindari rawat inap dan kematian, sangat menyedihkan dan tragis bahwa sebagian besar dari semua ini dapat dihindari dan dicegah," tambahnya.

Fauci juga mengatakan bahwa mendapatkan dua dosis vaksinasi jauh lebih efektif daripada memakai masker untuk memerangi corona varian Delta yang sangat menular.

"Anda memiliki rekomendasi luas untuk negara secara keseluruhan jika Anda divaksinasi, Anda memiliki tingkat perlindungan yang tinggi, jadi tidak perlu memakai masker jika berada di dalam atau di luar ruangan," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah