“Berdasarkan deklarasi tersebut, kerjasama dan pertukaran yang saling menguntungkan telah dikembangkan dan komunikasi strategis telah diperkuat,” kata kementerian luar negeri Korea Utara pekan lalu.
Baca Juga: Seorang Pengemudi Ojek Online Pingsan dan Menghembuskan Nafas Terakhir di Tempat Kejadian
Rusia adalah salah satu tujuan utama pekerja paksa Korea Utara sebelum sanksi internasional melarang praktik tersebut. Sanksi tersebut mengharuskan semua negara anggota PBB untuk memulangkan pekerja pada akhir 2019.
Amerika Serikat telah mengatakan bahwa pemerintah Korea Utara memperoleh lebih dari $500 juta per tahun dari tenaga kerja di luar negeri sebelum sanksi.***