Taliban Salahkan AS, Baku Tembak Terjadi di Bandara Kabul yang Kacau Balau 16.000 Orang Tinggalkan Afghanistan

- 24 Agustus 2021, 12:12 WIB
Pejuang Taliban bersenjata terlihat Sabtu di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan.
Pejuang Taliban bersenjata terlihat Sabtu di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan. /UPI/Bashir Darwish

ZONA PRIANGAN - Baku tembak meletus Senin pagi antara penyerang tak dikenal dengan pasukan keamanan Afghanistan dan sekutu Barat di gerbang utara bandara di Kabul, kata para pejabat.

Militer Jerman mengatakan melalui Twitter bahwa baku tembak yang melibatkan tentara Amerika, Jerman dan Afghanistan yang melibatkan penyerang tak dikenal dimulai pada pukul 04:13 pagi.

Sedikitnya satu orang tewas dan beberapa orang terluka. Mereka adalah anggota pasukan keamanan Afghanistan, kata militer, seraya menambahkan bahwa tidak ada tentara Jerman yang terluka.

Baca Juga: Jackie Chan dan Joe Taslim Ikut Ramaikan Promo Shopee 9.9 Super Shopping Day!

Gedung Putih mengatakan Senin bahwa militer AS mengevakuasi sekitar 10.400 orang dalam 28 penerbangan dari Kabul antara Minggu dan Senin pagi. Dikatakan anggota koalisi lainnya mengevakuasi hampir 6.000 di 61 pesawat.

Sejak 14 Agustus, Gedung Putih menambahkan, sekitar 37.000 orang telah dievakuasi dan 42.000 telah direlokasi sejak akhir Juli, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 23 Agustus 2021.

Bandara telah dilanda kekacauan selama seminggu terakhir karena ribuan orang berusaha melarikan diri dari negara itu setelah jatuhnya Kabul ke tangan Taliban seminggu yang lalu.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Selasa 24 Agustus 2021: Reyna Tahu Siapa Orangtuanya, Katrin Bantu Nino Hadapi Al, Angga Ngamuk

Pejuang Taliban merebut Kabul setelah dengan cepat merebut provinsi-provinsi dalam pawai menuju ibu kota ketika Amerika Serikat mulai menarik diri dari negara yang dijadwalkan akan selesai pada akhir bulan ini.

Sedikitnya 20 orang tewas di tengah desak-desakan di dekat bandara dalam sepekan terakhir saat Taliban melepaskan tembakan ke udara untuk mengendalikan massa.

Taliban telah menyalahkan Amerika Serikat atas kekacauan itu, dengan pejabat militan terkemuka Amir Khan Mutaqi selama akhir pekan mengatakan bahwa negara itu tenang dan hanya bandara yang dikendalikan AS yang berada dalam kekacauan.

Baca Juga: Harimau Memangsa Penebang Kayu, Menyeretnya Keluar dari Toilet dan Pakaian serta Jeroan Berserakan di Lantai

"Amerika, dengan segala kekuatan dan kemampuannya, dan dengan presiden mereka yang memberikan perhatian langsung pada proses evakuasi, mereka telah gagal untuk menertibkan bandara," katanya dalam sebuah pernyataan audio yang dibagikan kepada media, Voice of America melaporkan.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada konferensi pers hari Minggu bahwa misi evakuasi orang Amerika dan Afghanistan akan "sulit dan menyakitkan" tidak peduli kapan itu terjadi.

"Tidak ada cara untuk mengevakuasi orang sebanyak ini tanpa rasa sakit dan kehilangan, dari gambar memilukan yang Anda lihat di televisi," katanya. "Itu hanya fakta. Hatiku sakit untuk orang-orang yang kamu lihat."

Baca Juga: Bintang Pop Afghanistan Aryana Sayeed Meninggalkan Negaranya setelah Pengambilalihan Taliban

Pada hari Minggu, Pentagon meminta bantuan maskapai komersial dengan evakuasi tetapi mengatakan pesawat mereka tidak akan terbang ke Bandara Internasional Hamid Karzai.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada CBS's Face the Nation pada hari Minggu bahwa pejabat militer telah mengevakuasi sekitar 30.000 orang dari Afghanistan dan 8.000 dalam 24 jam sebelumnya.

Pengaturan telah dibuat dengan lebih dari dua lusin negara untuk berfungsi sebagai titik transit atau relokasi di mana non-warga negara dapat diproses dan menjalani pemeriksaan keamanan, katanya.

Baca Juga: Malaikat Bekerja, Pengungsi Afghanistan yang Lolos dari Taliban Melahirkan Bayi Perempuan di Kargo Pesawat AS

Departemen Luar Negeri berhubungan dengan orang Amerika untuk membantu memandu mereka ke bandara, yang katanya adalah "cara teraman dan paling efektif untuk membawa orang ke sana, membawa mereka masuk dan mengeluarkan mereka."

Rabu lalu, Kedutaan Besar AS di Kabul mengatakan kepada orang Amerika bahwa mereka "tidak dapat memastikan perjalanan yang aman ke Bandara Internasional Hamid Karzai."

Ketika ditanya apakah militer akan mengambil kembali warga AS yang berada di seluruh negeri, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan "kami tidak memiliki kemampuan untuk keluar dan mengumpulkan banyak orang," katanya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah