Warga Gaza Bentrok dengan Pasukan Israel di Perbatasan, Jet Tempur Menyerang Kompleks Militer Hamas

- 30 Agustus 2021, 10:01 WIB
 Warga Palestina membakar ban di sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel di sebelah timur Kota Gaza.
Warga Palestina membakar ban di sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel di sebelah timur Kota Gaza. /NDTV.COM

ZONA PRIANGAN - Angkatan udara Israel menyerang dua lokasi di Gaza pada Minggu, 29 Agustus 2021 kata tentara, setelah warga Gaza bentrok dengan pasukan di perbatasan dan meluncurkan balon pembakar ke Israel selatan.

"Jet tempur Israel menyerang kompleks militer Hamas yang digunakan untuk membuat senjata dan pelatihan serta pintu masuk ke terowongan yang berdekatan dengan Jabalia," kata tentara Israel, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Minggu 29 Agustus 2021.

"Serangan itu sebagai tanggapan terhadap Hamas yang meluncurkan balon pembakar ke wilayah Israel dan kerusuhan kekerasan yang terjadi kemarin," katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' 30 Agustus 2021: Merpati Putih akan Menguatkan Ikatan Cinta antara Reyna dan Kedua Orang Tuanya

Tentara mengatakan kedua insiden itu adalah contoh bagaimana Hamas terus menggunakan taktik teror dan menargetkan warga sipil.

Tidak ada laporan dari Jalur Gaza tentang korban yang disebabkan oleh serangan Israel.

Berbicara di Washington, di mana dia bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan dia menganggap penguasa Islamis Gaza, Hamas, bertanggung jawab atas setiap kerusuhan dari kantong Palestina.

Baca Juga: Penambang di Madhya Pradesh Mendapatkan Lagi Harta Terpendam, Kali Ini Berlian 6,47 Karat Senilai Rp584,5 Juta

"Seperti yang telah saya katakan, tindakan kami di Gaza akan melayani kepentingan kami," katanya kepada wartawan sebelum naik pesawat kembali ke Israel.

Pada Sabtu malam, dua kebakaran hutan terjadi di wilayah Eshkol dekat kantong Palestina, kata petugas pemadam kebakaran Israel.

Protes meletus di kemudian hari, dengan tentara Israel menembakkan gas air mata dan granat kejut ketika warga Palestina membakar ban di perbatasan antara Gaza dan Israel.

Baca Juga: Nissa Sabyan Unggah Story di Instagram Pakai Perban, Netizen : Oplas?

Kementerian kesehatan di Gaza mengatakan 11 warga Palestina terluka dalam bentrokan itu, tiga di antaranya terkena tembakan langsung.

Sebelumnya pada Sabtu, pemakaman warga Gaza Omar Hassan Abu al-Nile (12) yang meninggal karena luka-lukanya, seminggu setelah ditembak oleh pasukan Israel selama bentrokan perbatasan.

Pada tahun 2018, warga Gaza memulai gerakan protes menuntut diakhirinya blokade Israel dan hak bagi warga Palestina untuk kembali ke tanah mereka ketika negara Yahudi didirikan pada 1948.

Baca Juga: Ikan Berbobot Lebih dari 4 Kg Itu Memiliki Barisan Gigi Mirip Manusia

Demonstrasi mingguan yang sering disertai kekerasan yang didukung oleh Hamas tergagap ketika Israel membunuh sekitar 350 warga Palestina di wilayah itu selama lebih dari setahun.

Hamas dan Israel kemudian terlibat dalam konflik 11 hari yang menghancurkan pada Mei, yang terburuk antara kedua belah pihak dalam beberapa tahun, yang berakhir dengan gencatan senjata informal.

Baca Juga: Hindari Makanan Ini Agar Tidak Menjadi Orang yang Bersifat Pelupa

Balon pembakar dari Gaza terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya, Israel menyalahkan Hamas.

Israel pada saat yang sama telah melonggarkan pembatasan kehidupan sipil dan perdagangan untuk wilayah yang telah diblokade sejak 2007, ketika Hamas mengambil alih kekuasaan.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x