Baca Juga: Australia Berlakukan 'Lockdown' Menyusul Lonjakan Angka Kasus Positif Corona
Mark McGowan, perdana menteri Australia Barat, mengatakan negara pengekspor bijih besinya ingin terus "menghancurkan dan membunuh" virus, bila perlu dengan melakukan 'lockdown'.
Wabah dan 'lockdown' itu menghancurkan operator pariwisata, kata Daniel Gschwind, kepala eksekutif Dewan Industri Pariwisata Queensland.
"Kami tidak terkunci dan itu bagus, tetapi pariwisata seperti pipa," katanya.
Baca Juga: Benua Australia Terus Bergerak Mendekati Indonesia, Pergerakan Terjadi ke Arah Timur-Utara
"Tidak masalah di mana pipa itu rusak. Jika Anda duduk di ujung pipa, tidak ada yang lewat," ujarnya.
Ekonomi Australia, yang pulih dengan cepat pada tahap awal pandemi, akan berkontraksi tajam pada kuartal ini, mengancam akan mendorong negara itu kembali ke dalam resesi jika penurunan berlanjut selama sisa tahun ini.
Di Kelompok 20 ekonomi besar, Australia adalah yang terakhir mencatat 1.000 kematian akibat corona. Di antara ekonomi utama Asia-Pasifik, empat negara yakni Selandia Baru, Hong Kong, Taiwan dan Singapura, memiliki jauh di bawah 1.000 kematian, Selandia Baru mencatat angka terendah hanya 26 kematian.
Baca Juga: Melbourne Memperpanjang Lockdown karena Australia Gagal Menghentikan Wabah
Infeksi varian Delta yang tinggi, inkubasi yang singkat, dan penyebaran tanpa gejala, membuatnya menyebar dengan cepat setelah pertama kali terdeteksi di Sydney pada Juni. Beban kasus lebih tinggi untuk orang yang lebih muda, yang memiliki akses terbatas atau belum divaksinasi.***