Australia Berencana Longgarkan Pembatasan Setelah 70 Persen Penduduk Usia 16 Tahun ke Atas Telah Divaksinasi

- 5 September 2021, 11:00 WIB
Australia berencana untuk mulai melonggarkan pembatasan setelah 70% dari mereka yang berusia 16 tahun ke atas telah divaksinasi lengkap.
Australia berencana untuk mulai melonggarkan pembatasan setelah 70% dari mereka yang berusia 16 tahun ke atas telah divaksinasi lengkap. /NDTV.Com/

Pelajaran bagi Australia adalah bahwa kebijakan pemakaian masker tidak boleh dihapus karena pembatasan dilonggarkan dan ruang kelas harus berventilasi lebih baik untuk melindungi siswa dari virus yang ditularkan melalui udara, kata ahli epidemiologi Raina MacIntyre.

"Mengenakan masker adalah harga kecil yang harus dibayar untuk mendapatkan lapisan kontrol tambahan itu," kata MacIntyre, kepala Program Penelitian Biosekuriti di Institut Kirby, Kedokteran UNSW, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Senin 30 Agustus 2021.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Videokan Cara Memakai Kondom, Atlet Cewek Australia Ini Sukses Meraih Emas

"Kita akan membutuhkan strategi vaksin-plus serta ventilasi," tambahnya.

Australia berencana untuk mulai melonggarkan pembatasan setelah 70% dari mereka yang berusia 16 tahun ke atas divaksinasi penuh, diharapkan dicapai pada akhir tahun ini. Setelah 80% pembukaan kembali perjalanan internasional secara bertahap, menurut rencana yang didukung pemerintah yang dimodelkan oleh Doherty Institute yang berbasis di Melbourne.

Perdana Menteri Scott Morrison ingin Australia memperlakukan corona seperti flu ketika tingkat vaksinasi meningkat.

Baca Juga: Perdana Menteri Australia Scott Morrison Meminta Maaf Atas Keterlambatan Peluncuran Vaksin

"Itulah tujuan kami, hidup dengan virus ini, bukan hidup dalam ketakutan," katanya pekan lalu.

Tetapi beberapa negara bagian yang sebagian besar bebas infeksi, termasuk Queensland dan Australia Barat, menolak karena mereka melihat layanan kesehatan di pusat wabah Delta di wilayah Sydney berada di bawah tekanan.

Ada 840 orang di rumah sakit yang dirawat karena corona di pusat gempa, dengan 137 dalam perawatan intensif dan 48 membutuhkan ventilasi.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x