ZONA PRIANGAN - Ashraf Ghani mengatakan dia akan "berjuang sampai mati" pada malam sebelum dia melarikan diri dari Afghanistan, kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dalam sebuah wawancara dengan Tolo News.
Mantan Presiden Afghanistan Ghani melarikan diri ke Uni Emirat Arab ketika pemerintah yang didukung Barat runtuh dan Taliban berlari melintasi negara itu, menguasai 300.000 tentara pemerintah, untuk menguasai Kabul pada 15 Agustus 2021.
"Apakah Anda membantu Presiden Ghani melarikan diri dari negara itu?" tanya jurnalis Tolo Lotfullah Najafizada kepada Blinken, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Kamis 9 September 2021.
Outlet berita membagikan video balasannya itu dalam sebuah tweet.
"Apa yang dia (Ghani) katakan kepada saya dalam percakapan malam sebelum dia melarikan diri adalah bahwa seperti yang dia katakan, dia siap untuk bertarung sampai mati," kata Blinken.
Hari ini Ghani mengeluarkan pernyataan permintaan maaf kepada warga Afghanistan atas kepergiannya dan mengatakan dia bertindak atas saran dari keamanan istana.
Baca Juga: Masih Banyak yang Gunakan SKM dengan Diseduh, Inilah Cara Penggunaan yang Benar Susu Kental Manis
"Saya berhutang penjelasan kepada orang-orang Afghanistan karena meninggalkan Kabul secara tiba-tiba pada 15 Agustus setelah Taliban secara tak terduga memasuki kota," tulisnya.