Seperti diketahui, kelompok Sahrawi menargetkan tentara AS dalam serangan pada tahun 2017.
Penyergapan itu menewaskan empat prajurit AS - Sersan Angkatan Darat David Johnson, Sersan Staf Bryan Black, Sersan Staf Jeremiah Johnson, dan Sersan Staf Dustin Wright, serta empat tentara Niger.
Baca Juga: China Ciptakan Helikopter Mini yang Memiliki Kemampuan Luar Biasa
Dua tentara Amerika dan delapan tentara Nigeria juga terluka parah dalam serangan itu, yang mengakibatkan kepalanya diberikan hadiah oleh Amerika dua tahun kemudian.
Kantor Macron mengatakan Sahrawi yang lahir di Maroko juga secara pribadi memerintahkan pembunuhan tahun lalu terhadap enam pekerja amal Prancis.
Sahrawi, yang berusia 40-an, hampir dibunuh oleh Prancis pada 2018, tetapi sumber intelijen mengatakan bahwa pada kesempatan itu dia melarikan diri.***