Kehabisan Uang, Ratusan Diplomat Afghanistan Terdampar di Luar Negeri

- 17 September 2021, 12:01 WIB
Kehabisan uang, ratusan diplomat Afghanistan terdampar di luar negeri.
Kehabisan uang, ratusan diplomat Afghanistan terdampar di luar negeri. / NDTV.COM

Taliban, yang memberlakukan interpretasi ketat terhadap hukum Islam dengan hukuman seperti amputasi dan rajam selama pemerintahan mereka sebelumnya dari 1996 hingga 2001, telah berusaha untuk menunjukkan wajah yang lebih berdamai sejak kembali berkuasa.

Juru bicara telah meyakinkan Afghanistan bahwa mereka tidak keluar untuk membalas dendam dan akan menghormati hak-hak orang, termasuk perempuan. Tetapi laporan penggeledahan dari rumah ke rumah dan pembalasan terhadap mantan pejabat dan etnis minoritas telah membuat orang waspada.

Baca Juga: Seekor Ular Berulah yang Menyebabkan Mati Listrik Seisi Kota

Taliban telah berjanji untuk menyelidiki pelanggaran apa pun. Sekelompok utusan dari pemerintah yang digulingkan mengeluarkan pernyataan bersama yang pertama dari jenisnya, dilaporkan oleh Reuters pada Rabu menjelang rilis publiknya, menyerukan para pemimpin dunia untuk menolak pengakuan resmi Taliban.

Penjabat menteri luar negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi mengatakan pada konferensi pers di Kabul pada Selasa bahwa Taliban telah mengirim pesan ke semua kedutaan Afghanistan memberitahu mereka untuk terus bekerja.

Baca Juga: Aktivis Anti Vaksin Ngotot 'Terus Berjuang' Bahkan Dua Hari Sebelum Tewas karena Covid-19

"Afghanistan banyak berinvestasi pada Anda, Anda adalah aset Afghanistan," katanya.

Seorang diplomat senior Afghanistan memperkirakan ada sekitar 3.000 orang yang bekerja di kedutaan negara itu atau bergantung langsung pada mereka. Pemerintahan presiden terguling Ashraf Ghani juga menulis surat kepada misi asing pada 8 September yang menyebut pemerintah baru Taliban "tidak sah" dan mendesak kedutaan untuk "melanjutkan fungsi dan tugas normal mereka".***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah