Sebuah sumber intelijen AS mengatakan: "China telah merayu Taliban, mempersiapkan hari ini selama bertahun-tahun.
Baca Juga: 'Skinny House' Bangunan Peninggalan Perang Saudara di Boston Terjual Seharga Rp17,8 Miliar
"Ini telah lama mengendalikan komunikasi warga dan menjadi mahir dalam memantau telepon, internet, serta semua bentuk komunikasi.
“Ini kemungkinan akan memberi Taliban kekuatan dan kendali yang sangat besar atas seluruh negeri karena media sosial dapat menjadi pendorong bagi mereka yang ingin memberontak. Ini juga memberi orang-orang yang mereka buru, seperti mantan pejabat dan personel keamanan, beberapa pilihan dalam cara mereka berkomunikasi dengan jaringan lain," jelas sumber tersebut.***