Namun, Amerika Serikat sudah berjanji untuk melindungi dan membantu negara-negara sekutu dari segala ancaman.
Amerika Serikat dipastikan tidak menginginkan kejatuhan demokrasi di Taiwan, itu artinya tidak menginginkan cengkraman China.
Nawaz berkata: "Anda sedang berbicara tentang negara satu partai korporatis yang menggunakan teknologi untuk mengubah manusia menjadi komoditas demi mengejar keuntungan makro.
"Kekhawatiran dengan Taiwan adalah kita kehilangan demokrasi lagi dan China, seperti yang terjadi dengan Hong Kong, mengubah Taiwan menjadi tirani," ujar Nawaz.
“Katakanlah China menginvasi Taiwan pada tahun 2025, saya pikir kita harus berharap yang terbaik dan bersiap untuk yang terburuk," tambahnya.
Baca Juga: Permintaan Listrik China Meningkat, dalam Situasi Seperti Itu Indonesia Diandalkan
Dikutip Daily Star, China ingin membawa Taiwan kembali di bawah kendali negara untuk menandai peringatan 100 tahun pembentukan Partai Komunis China.***