Kapal Induk Amerika Serikat Kini Jadi Sasaran Empuk Rudal Hipersonik China

- 23 Oktober 2021, 06:53 WIB
Kapal dan pesawat otonom akan mendominasi perang abad ke-21.*
Kapal dan pesawat otonom akan mendominasi perang abad ke-21.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Pada abad 21 ini, armada kapal induk Angkatan Laut AS yang sebelumnya tak terkalahkan akan menjadi sasaran empuk bagi rudal hipersonik China.

Dalam hal ini, Amerika Serikat tertinggal, saat China sangat pesat mengembangkan drone yang dikendalikan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan).

Bahkan China bisa mengubah perang di masa depan dengan kemampuan rudal hipersonik yang membuat intelijen AS tercengang.

Baca Juga: Bos Neo Nazi Rencanakan Pembunuhan Tokoh Yahudi, Kaum Gay, Umat Muslim dan Pelaku Seks Beda Ras

Rudal hipersonik China sulit dideteksi apalagi dicegat. Rudal tersebut sangat cepat mencapai sasaran.

Jenderal John Hyten, Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan, memperingatkan Kongres AS, di mana negea adidaya itu tidak memiliki pertahanan apa pun menghadapi rudal hipersonik.

Peringatan yang sama disampaikan Laksamana James Stavridis, mantan Panglima Tertinggi Sekutu NATO Eropa, dalam editorial Washington Post.

Baca Juga: Tragis, Pemain Bola Voli Cantik Asal Afghanistan, Mahjabin Hakimi Tewas Dipenggal Taliban

Menurut dia, kekuatan Angkatan Laut Amerika tidak akan ada artinya dalam waktu 10 tahun.

“Teknologi otonom, seperti kawanan drone berbasis udara dan laut berbiaya rendah yang digabungkan dengan rudal hipersonik, dapat mengubah keseimbangan kekuatan di lautan,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa drone berbiaya rendah dapat diproduksi dan digunakan melawan armada konvensional, benar-benar membanjiri pertahanannya.

Baca Juga: Janda Miskin Sembilan Anak Menangis, Hidupnya Terancam dengan Hukuman Gantung di Sabah Malaysia

"Bayangkan langit yang dipenuhi pesawat terbang, atau lautan yang dipenuhi kapal, dalam skala yang belum pernah kita saksikan sejak Perang Dunia II," paparnya.

"Sekarang, bayangkan platform itu sepenuhnya tidak berawak. China bisa jadi yang terdepan," tulisnya yang dikutip Daily Star.

Stavridis menambahkan bahwa serangan cyber Solar Winds, yang melumpuhkan beberapa sistem komputer pemerintah AS itu sebagai peringatan.

Baca Juga: Anaknya Hendak Diterkam, Induk Gajah Ngamuk dengan Menginjak-injak Buaya 2,5 Meter hingga Mati

"Itu peringatan dari jenis perang baru dan Amerika sama sekali belum siap," tegasnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x