Momen Lucu di Pembukaan KTT COP26, Joe Biden Tertidur dan Pangeran Charles Tersandung Nyaris Jatuh di Podium

- 3 November 2021, 18:05 WIB
Pangeran Charles nyaris tersungkur saat dia tersandung dalam perjalanan menuju podium KTT COP26.*
Pangeran Charles nyaris tersungkur saat dia tersandung dalam perjalanan menuju podium KTT COP26.* /Sky News/

ZONA PRIANGAN - Selain Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang tertidur, ada peristiwa lain yang lucu pada pembukaan KTT COP26, di Glasgow.

Sejumlah delegasi yang menghadiri KTT COP26 sempat terhenyak ketika Pangeran Charles hampir jatuh tertelungkup dalam perjalanan menuju podium.

Sebelum memberikan pidato, kamera menangkap momen canggung perwakilan Kerajaan Inggris itu hampir kehilangan pijakannya di atas panggung.

Baca Juga: Joe Biden Tertangkap Kamera Tertidur di Pembukaan KTT Iklim COP26, Donald Trump Kini Bisa Tertawa

Saat panitia mengumumkan sambutan berikutnya, pewaris takhta menuju ke tangga sambil memegang selembar kertas tetapi kemudian tampak tersandung.

Pangeran Charles melihat ke belakang sejenak lalu berbalik untuk memeriksa apakah dia menjatuhkan sesuatu sebelum memberikan pidatonya.

Pemirsa bermata elang melihat momen itu dan turun ke Twitter, mengomentari insiden tersandungnya Charles menuju podium.

Baca Juga: Kejadian Aneh, 24 Kapal Perang Jepang yang Tenggelam Muncul Kembali di Iwo Jima

Seseorang berkata: "Serangan jantung ringan saat Pangeran Charles hampir jatuh."

"Ups, Pangeran Charles baru saja terjatuh saat menuju podium COP26!" netizen lain berkomentar.

"Pangeran Charles hampir membuat Kinnock naik ke podium," tulis netizen ketiga yang dikutip Daily Star.

Baca Juga: Kesal Terhadap Kapal Amerika Serikat dan Inggris, Rusia Akan Tembakkan Drone Kamikaze Jenis Flying Kalashnikov

Sementara yang keempat bercanda: "Pangeran Charles tersandung saat menaiki tangga cukup lucu. Dia tidak melihat sisi lucunya."

Charles mengakhiri pidatonya, memberi tahu para pemimpin dunia: "Setiap pemimpin yang harus menghadapi tantangan yang mengancam jiwa, tahu bahwa biaya kelambanan jauh lebih besar daripada biaya pencegahan."

"Jadi, saya hanya bisa mendesak Anda, sebagai pembuat keputusan dunia, untuk menemukan cara praktis mengatasi perbedaan sehingga kita semua bisa bekerja, menyelamatkan masa depan generasi muda kita yang terancam."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x