Pria Ini Diduga Menerima 10 Kali Suntikan Vaksin Covid-19 Dalam Satu Hari

- 12 Desember 2021, 10:28 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay

ZONA PRIANGAN - Kementerian Kesehatan Selandia Baru membenarkan ada seorang pria yang menerima suntikan vaksin Covid 19 sebanyak 10 kali dalam sehari. Kini kejadian tersebut sedang diselidiki pihak kepolisian Selandia Baru.

Manajer kelompok program vaksin dan imunisasi Covid-19 Astrid Koornneef juga membenarkan bahwa pihak berwenang sudah mengetahui masalah ini.

Berdasarkan pemeriksaan kepolisian tersebut, pria tersebut meniru identitas orang lain yang enggan divaksinasi.

Baca Juga: Wanita Cantik Bintang YouTube Memilih Bunuh Diri setelah Bertahun-tahun Dibombadir Bully Pembencinya

Sebagai imbalan, pria itu pun mendapat uang tunai dari si pemilik identitas asli.

“Kami menangani masalah ini dengan sangat serius. Kami sangat prihatin dengan situasi ini dan bekerja sama dengan lembaga yang sesuai,” kata Koornneef, dilansir Russia Today, Sabtu 11 Desember 2021.

Koornneef mengatakan, jika Anda mengetahui seseorang yang memiliki dosis vaksin lebih dari yang direkomendasikan, mereka harus mencari saran klinis sesegera mungkin.

Baca Juga: Singa, Badak, Gajah dan Beruang Kutub adalah Hewan Liar Terancam Punah, Inggris akan Melarang Event Berburu

Direktur Institut Malaghan, Graham Le GrosIa mengatakan tindakan yang dilakukan pria itu sangat konyol dan berbahaya.

Meskipun pria itu tidak mungkin mati karena menerima 10 suntikan dalam satu hari, namun ia pasti akan mengalami efek samping dari dosis berlebih vaksin Covid-19, seperti lengan yang sangat sakit akibat dari semua suntikan.

Ahli vaksin dan profesor di Universitas Auckland, Helen Petousis-Harris menilai bahwa perilaku semacam itu sangat egois dan berpotensi berbahaya bagi dirinya.

Baca Juga: Habib Bahar: Dalam Islam Tidak Boleh Melawan Pemerintah Sah, yang Kita Lawan Kezalimannya

“Kami tahu bahwa orang-orang telah salah diberikan lima dosis penuh dalam botol bukannya diencerkan, kami tahu itu terjadi di luar negeri, dan kami tahu dengan kesalahan vaksin lain telah terjadi dan tidak ada masalah jangka panjang,” ujarnya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Russian Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah