Network
ZONA PRIANGAN - Drone misterius mengerumuni Kapal Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Russell di lepas pantai California Selatan.
Melihat ancaman tersebut, USS Russell balas menembaki UAV misterius pada 2019, menurut dokumen yang diperoleh The Drive.
Menurut dokumen log kapal yang dirilis melalui permintaan Freedom of Information (FOI), drone misterius sering mengganggu kapal di Kepulauan Channel Islands.
Baca Juga: Komandan Drone Iran Karim Akbarloo Pergi ke China untuk Beli Peralatan UAV yang Paling Canggih
Disebutkan, serangan drone misterius paling banyak terjadi pada Juli 2019. Dalam satu serangan USS Russell dikepung 5 drone.
Drone penyerang diidentifikasi memiliki kemampuan terbang sejauh 100 mil laut dengan kecepatan hingga 45 mil per jam.
Tercatat sebagai "penghitung" di log kapal, insiden itu terjadi pada pukul 09:30 waktu setempat (1:30 GMT), dengan satu tembakan macet.
Dua hari kemudian, untuk melindungi USS Russell, pejabat angkatan laut AS mengerahkan apa yang disebut tim ghostbusters.
Tim tersebut melawan kendaraan udara tak berawak (UAV) dengan mengganggu frekuensi radio 10 hari setelah insiden awal.
USS Russell mencatat, adanya segerombolan drone lain meneror kapal, memaksa tim 'ghostbusters' lainnya dikerahkan ke wilayah tersebut pada dini hari.
Baca Juga: ISIS Makin Brutal, Kepala Pendeta Dipenggal dan Diserahkan Kepada Istrinya
Dokumen yang dilaporkan oleh The Drive menemukan bahwa seorang laksamana tak dikenal telah menaiki USS Russell pada 22 Juli 2019 dan meninggalkan kapal beberapa hari kemudian.
Tidak jelas apakah kedatangan dan keberangkatan mereka berikutnya terkait dengan insiden UAV yang sedang terjadi, tulis rt.com.
Menurut permintaan FOI, Angkatan Laut sudah menyelidiki kekhawatiran tentang drone di dekat kapal, setelah melihat drone pada 14 Juli 2019 dengan laporan diteruskan ke Kepala Operasi Angkatan Laut empat hari kemudian.
Penyelidikan itu gagal mengidentifikasi drone di balik insiden itu atau siapa yang bertanggung jawab.
Masalah USS Russell dialami oleh kapal lain di wilayah tersebut pada waktu yang hampir bersamaan.
USS Rafael Peralta, USS John Finn dan USS Kidd semuanya melaporkan aktivitas UAV atau melakukan kontak dengan drone selama operasi.
Baca Juga: Lima Tanda Seseorang yang Sudah Terpapar Omicron, Sering Berkeringat di Malam Hari
Kepulauan Channel California dimiliki dan dioperasikan oleh Angkatan Laut AS, yang menggunakannya sebagai rumah bagi Pangkalan Angkatan Laut Coronado, yang diyakini digunakan untuk melakukan operasi pelatihan yang sensitif.***
