ZONA PRIANGAN - Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu lebih dari 120 karyawan perusahaan militer swasta AS (PMC) telah dikerahkan ke Donetsk, Ukraina.
Menurut Shoigu, orang-orang Amerika ini sedang menyiapkan posisi menembak dan bahkan merencanakan provokasi dengan senjata kimia.
Hanya saja Shoigu tidak memberikan rincian lebih lanjut atau bukti untuk mendukung klaim tersebut.
Keruan saja pernyataan itu langsung dibantah juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Ned Price.
Di Twitter Ned Price menulis: "Bukan Amerika Serikat atau Ukraina yang menciptakan ketegangan."
"Kami menyerukan Rusia untuk berhenti menggunakan retorika yang salah dan menghasut," ujarnya.
Baca Juga: Seorang Mahasiswi yang Hilang Ditemukan Telanjang Tertutup Batu Bara, Korban Disiksa dan Diperkosa
Dia menambahkan: "Sebaiknya Rusia mengambil langkah-langkah yang berarti untuk mengurangi ketegangan guna memberikan suasana positif untuk diskusi."
Dikutip rt.com, komentar Price muncul saat ketegangan tetap tinggi di perbatasan antara Ukraina dan Rusia.
Blok militer NATO yang dipimpin AS telah berulang kali memperingatkan Moskow bahwa mereka sedang mempersiapkan serangkaian sanksi yang akan dijatuhkan jika Rusia melintasi perbatasan untuk menyerang.
Baca Juga: Beredar Kalender 2022 dengan Foto Petani Wanita Telanjang di Atas Traktor
Namun, Kremlin membantah memiliki rencana untuk terlibat dalam aksi militer dan sebaliknya menyerukan solusi diplomatik.
Selain dibantah oleh Price, tuduhan Shoigu itu juga dibantah oleh juru bicara Pentagon John Kirby, yang menjulukinya "sepenuhnya salah."
Situasi di perbatasan Rusia-Ukraina telah meningkat dalam sebulan terakhir, dan beberapa media Barat mengklaim bahwa Moskow sedang merencanakan invasi musim dingin.
Moskow membantah tuduhan itu, dengan mengatakan pergerakan angkatan bersenjata Rusia di wilayah Rusia seharusnya tidak menjadi perhatian bagi siapa pun.***